Bola.com, Jakarta - Arsenal pada awal 2000-an adalah klub yang sangat tangguh. Bukan hanya di Inggris, tapi juga di level Eropa. Satu di antara buktinya adalah ketika menang 1-5 di kandang Inter Milan pada ajang Liga Champions.
Arsenal dan Inter Milan berada di grup yang sama pada Liga Champions 2003-2004. Berada di Grup B, Arsenal dan Inter Milan juga harus bersaing dengan Lokomotiv Moskow dan Dynamo Kiev.
Arsenal mampu melalui fase grup dengan hasil yang bagus. The Gunners, walau menelan dua kekalahan, mampu lolos sebagai pemuncak klasemen Grup B. Arsenal mendapatkan 10 poin dari enam laga yang dimainkan.
Inter Milan justru secara dramatis gagal lolos dari fase grup. Inter Milan, dengan meraih delapan poin, hanya berada di posisi ketiga klasemen Grup B. Dengan jumlah poin yang sama, selisih gol Inter Milan kalah dari Lokomotiv.
Arsenal memulai laga fase grup dengan hasil yang buruk. Bermain di Stadion Highbury, Arsenal kalah telak dari Inter Milan dengan skor 3-0. Laga itu digelar pada 17 September 2003 yang lalu.
Inter Milan, yang pada musim tersebut dilatih Alberto Zaccheroni, tampil sangat bagus. Inter Milan mencetak tiga gol ke gawang Jens Lehmann pada babak pertama. Arsenal benar-benar dibuat kelimpungan.
Julio Cruz mencetak gol pembuka pada menit ke-22. Lalu, ada gol pemain asal Belanda, Andy van der Meyde, pada menit ke-24. Obafemi Martins kemudian membuat Arsenal unggul dengan skor 3-0 pada babak pertama lewat golnya pada menit ke-41.
Setelah kekalahan tersebut, Arsenal tidak segera bangkit. Pada dua laga selanjutnya, Arsenal bermain imbang 0-0 di kandang Lokomotiv dan kalah 1-2 di markas Dynamo Kiev. Arsenal hanya mendapat satu poin dari tiga laga.
Video
Membalikkan Situasi
Arsenal membalikkan situasi pada laga putaran kedua. Dimulai ketika Arsenal menang dengan skor 1-0 dari Dynamo Kiev di Highbury. Ashley Cole mencetak gol telat pada menit ke-88 untuk memberi tiga poin.
Setelah itu, Arsenal menang dengan skor 1-5 atas Inter Milan di San Siro. Momen ini sekaligus menjadi titik balik bagi Arsenal. Peluang lolos dari Grup B terbuka lebar karena sudah mendapat tujuh poin.
Sebaliknya, Inter Milan justru makin terpuruk pasca kekalahan dari Arsenal tersebut. Kalah dan kebobolan banyak gol kemudian membuat selisih gol Inter Milan kalah dari Lokomotiv di klasemen akhir Grup B.
Pada laga terakhir, Arsenal menang dengan skor 2-0 dari Lokomotiv lewat gol Robert Pires menit 12 dan Freddie Ljungberg pada menit 67'. Sedangkan, Inter Milan hanya mampu bermain imbang 1-1 di kandang Dynamo Kiev.
Arsenal menang dengan skor 5-1 atas Inter Milan pada laga 25 November 2003. Ketika itu, Arsenal tampil dengan tim terbaik. Pasukan Arsene Wenger menurunkan duet Thierry Henry dan Nwanko Kanu di lini depan.
Thierry Henry menjadi momok bagi lini pertahanan Inter Milan. Pemain asal Prancis tersebut tampil begitu impresif. Dibantu Robert Pires dan Freddie Ljungberg, Thierry Henry dua kali mencetak gol ke gawang Inter Milan.
Gol kedua Thierry Henry ke gawang Francesco Toldo bakal selalu dikenang fans Arsenal. Sebab, gol tersebut terjadi lewat proses yang luar biasa. Kombinasi serangan balik kilat dan skill individu luar biasa dari Thierry Henry.
Gol pada menit ke-85 itu bermula dari sepak pojok untuk Inter Milan. Lalu, terjadi kemelut di depan gawang. Sol Campbell membuag bola jauh-jauh. Ada sundulan dari Ray Parlour yang membuat bola mengarah ke Thierry Henry.
Thierry Henry kemudian beradu lari dengan Javier Zanetti dari tengah lapangan. Saat masuk kotak penalti, Thierry Henry mengeluarkan trik untuk mengecoh sang kapten Inter Milan.
Dengan ayunan kaki kiri yang mantap, Thierry Henry melesakkan bola ke gawang ke gawang Toldo. Gol kelas dunia lahir dari pemain kelas dunia.
Sumber: UEFA, Twitter
Disadur dari: Bola.net (Asad Arifin, published 15/4/2020)