Mahmoud Eid Kangen Berat Dielu-elukan Bonek Persebaya

oleh Ario Yosia diperbarui 15 Apr 2020, 16:35 WIB
Gelandang asing Persebaya Surabaya, Mahmoud Eid. (Bola.com/Aditya Wany)

Bola.com, Jakarta - Gelandang asing serang Persebaya Surabaya, Mahmoud Eid, merindukan kebersamaan dengan rekan-rekan setimnya. Mereka harus berpisah setelah kompetisi dihentikan akibat pandemi virus corona COVID-19.

Ungkapan rindu disampaikan Mahmoud di sela-sela kesibukannya menjalani karantina mandiri di Swedia. Pesepak bola berusia 26 tahun itu juga kangen dengan suporter Persebaya, Bonek Mania.

Advertisement

"Saya rindu semua pemain, semua staf, semua suporter, karena kami seperti keluarga dan kami bergembira bersama," kata Mahmoud Eid.

Kebersamaan dengan sesama pemain asing tentunya juga menjadi momen yang dia nantikan. Pasalnya, sebelum mudik, mereka menghabiskan waktu bersama di apartemen.

"Makanya saya juga sangat rindu mereka," tegas pemain yang juga berpaspor Palestina tersebut.

Yang paling dirindukan tentu suasana pertandingan. Dia tidak sabar menantikan liga kembali dimulai dan bermain lagi di hadapan suporter Persebaya.

"Saya ingin bermain lagi dan saya ingin berlatih dengan tim, khususnya bermain untuk suporter yang luar biasa fanatis," lanjut Mahmoud yang kelahiran 26 Juni  1993 itu.

"Saya sangat senang, saya menantikan pertandingan dimulai untuk mendengar yel-yel dari tribune stadion," tegas mantan pemain Kalmar FF tersebut.

Video

2 dari 2 halaman

Karatina Mandiri di Swedia

Dua pemain asing Persebaya, Mahmoud Eid dan Makan Konate, usai melakukan selebrasi. Persebaya Surabaya menjadi juara setelah menang 4-1 atas Persija Jakarta di final Piala Gubernur Jatim 2020 yang digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Kamis (20/2/2020). (Bola.com/Aditya Wany)

Pemerintah Swedia sebenarnya tidak mewajibkan karantina bagi warganya yang baru dari luar negeri. Termasuk gelandang Persebaya, Mahmoud Eid yang baru kembali dari Surabaya.

Tetapi, pemain yang juga berpaspor Palestina tersebut tetap menjalani karantina. Dia berusaha mengantisipasi kemungkinan terburuk sebelum bertemu dengan keluarga besarnya.

”Karena ini situasi yang sangat berbahaya, virus yang berbahaya, saya ingin memastikan saya tidak membawa apa-apa atau menerima apa-apa ketika kembali ke swedia,” kata Mahmoud Eid.

”Jadi, saya peduli dengan ibu saya, istri saudara saya yang sedang mengandung, dan bahkan anak saudara laki-laki saya, dan tentu teman-teman saya dan orang-orang di sekitar saya,” lanjutnya.

 

Sumber asli: Bola.net

Disadur dari: Bola.net (Mustopa El Abdy, Published 15/4/2020)