PSIS Menganjurkan Pemain dan Pelatih Asing Tidak Kembali ke Kampung Halaman

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 16 Apr 2020, 16:00 WIB
Wallace Costa dan kawan-kawan pada sesi latihan PSIS Semarang jelang laga kontra Tira Persikabo. (Bola.com/Permana Kusumawijaya)

Bola.com, Semarang - Kompetisi Shopee Liga 1 2020 yang disetop akibat pandemi virus corona memaksa tidak ada aktivitas di setiap tim peserta, termasuk PSIS Semarang. Para pemain diberikan kesempatan libur panjang, untuk kembali pulang ke daerah masing-masing. Namun, PSIS berharap para pemain dan pelatih asing mereka tidak memutuskan untuk kembali ke negara masing-masing seperti yang dilakukan pemain asing tim lain.

Saat ini semua pemain dari 18 klub Liga 1 2020 melakukan latihan mandiri dari rumahnya masing-masing. Para pemain yang berasal dari luar daerah timnya bermarkas, memilih pulang ke kampung halaman dan menghabiskan waktu bersama keluarga sembari berlatih mandiri.

Advertisement

Bahkan banyak pemain asing dari sejumlah klub memutuskan untuk kembali ke negara masing-masing meski harus menjalani karantina selama 14 hari ketika baru tiba. Tapi tidak sedikit pula pemain asing yang memutuskan untuk tetap berada di Indonesia selama pandemi ini berlangsung.

Para pemain asing PSIS Semarang misalnya. Wallace Costa, Jonathan Cantillana, dan Bruno Silva masih berada di Semarang. Begitupun dengan tim pelatih, yaitu Dragan Djukanovic, Zarko Curcic, dan Emilio Cugnier Filho. Hanya Flavio Beck Junior yang sudah kembali ke negara asalnya, Kroasia.

Manajemen PSIS Semarang mengakui mereka yang masih bertahan di Indonesia memang belum mengajukan izin untuk kemali ke negara asalnya masing-masing. Bahkan manajemen klub pun kini berharap mereka yang masih ada di Indonesia akan terus memutuskan untuk bertahan dan jangan kembali dulu ke negara asalnya.

"Sejauh ini belum ada yang meminta izin untuk pulang ke negaranya. Kami berharap jangan pulang dulu di tengah wabah virus corona yang masih merebak," ujar General Manager PSIS Semarang, Wahyu Winarto, Kamis (16/4/2020).

Namun, Wahyu Winarto juga menegaskan pihaknya tidak punya hak untuk melarang jika pada akhirnya pemain dan pelatih asing PSIS memutuskan untuk pulang dulu ke negara asalnya masing-masing.

"Kalau memang mau pulang, kami juga tidak bisa menahan. Mungkin saja mereka memiliki urusan di negaranya yang kami tidak ketahui," ujar GM PSIS Semarang itu.

Video

2 dari 2 halaman

Kompetisi Berhenti Cukup Panjang

Pelatih PSIS Semarang, Dragan Djukanovic, duduk di bench menjelang pertandingan melawan Arema FC di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Sabtu (14/3/2020). (Bola.com/Vincentius Atmaja)

PSIS Semarang tidak ingin menahan jika para pemain dan pelatih memutuskan untuk pulang. Pasalnya, kompetisi sepak bola di Indonesia masih akan berhenti untuk jangka waktu yang panjang.

PSSI sejak awal telah menentukan kompetisi baru akan bergulir kembali setelah 1 Juli 2020. Itupun jika status darurat wabah penyakit COVID-19 yang ditetapkan pemerintah tidak diperpanjang dari semula, yaitu 29 Mei 2020.

Jika pemerintah Indonesia memutuskan untuk memperpanjang durasi status darurat melebihi 29 Mei 2020, maka PSSI memutskan untuk membatalkan musim kompetisi 2020.