Bola.com, Jakarta - Real Madrid memberi kesempatan Achraf Hakimi menimba ilmu di Borussia Dortmund selama dua tahun. Yup, sejak musim panas 2018, sang pemain muda Real Madrid Castilla ini berlaga di klub raksasa Bundesliga tersebut.
Hasilnya tergolong tepat. Achraf Hakimi tumbuh menjadi bek serba bisa yang sangat agresif, dan sanggup menunjukkan perkembangan nan pesat. Tak heran jika banyak klub-klub besar di Eropa mengincar Achraf Hakimi.
Sebenarnya, Achraf Hakimi sudah menunjukkan potensi besarnya ketika di Real Madrid. Dia tampil cukup bagus pada 2017-2018. Saat itu, dia menjadi pelapis yang kuat bagi Dani Carvajal.
Real Madrid membeli Alvaro Odriozala dan posisi Achraf Hakimi kian sulit. Peminjaman ke Dortmund menjadi berkah karena mendapat pengalaman bermain yang luar biasa. Dia menjadi pemain utama.
Awalnya, Achraf Hakimi bermain di posisi bek kanan ketika mencuat di Real Madrid. Namun, pelatih Lucien Favre mengembangkan potensi besar yang dimiliki Achraf Hakimi.
Ubah Gaya
Pelatih asal Prancis itu mengubah posisi bermain Achraf Hakimi menjadi bek kiri. Dortmund punya Lukasz Piszczek yang secara reguler bermain di posisi bek kanan. Pada musim 2018-2019, dia masih tampil prima.
Lucien Favre bukan pelatih pertama yang memainkan Achraf Hakimi sebagai bek kiri. Sebab, dia sudah menjalani peran ini di timnas Maroko. Tetapi, di bawah Lucien Favre kemampuan pemain 21 tahun meningkat pesat.
Bahkan, pada 2019-2020, Achraf Hakimi bukan hanya mampu bermain di posisi bek sayap. Achraf Hakimi pernah bermain untuk posisi sayap kanan, winger kanan, dan winger kiri. Achraf Hakimi mulai merambah peran menyerang.
Agresifitas Achraf Hakimi memang luar biasa. Sejauh ini, dia sudah mencetak tujuh gol untuk Dortmund di semua kompetisi 2019-2020.
Achraf Hakimi punya karakter yang hampir sama dengan Dani Carvajal. Mereka adalah tipe bek sayap yang tidak gentar untuk maju ke depan. Bukan sekadar melepas umpan silang, tetapi juga melakukan dribel dan menusuk ke kotak penalti.
Disadur dari : Bola.net
Penulis : Asad Arifin (16/4/2020)
Jadi Rebutan
Pada usia 21 tahun, dengan atribut yang begitu mewah pada dirinya, tidak heran jika banyak klub yang tertarik membeli Achraf Hakimi. Hanya saja, pemain 4 November 1998 itu punya beberapa kelemahan. Whoscored menyebut Achraf Hakimi lemah pada akurasi umpan silang dan duel area.
Selain itu, Achraf Hakimi juga lemah ketika harus berhadapan dengan tim yang punya winger agresif. Dia memang cepat kembali ke posisi bertahan ketika dalam transisi, tetapi terkadang salah dalam membaca gerakan pemain bertahan.
Arsenal dan Dortmund berjuang keras untuk mendapatkan servisnya pada musim depan. PSG, Juventus, dan Chelsea juga mengintip peluang membelinya. Real Madrid masih belum membuat keputusan ihwal masa depan Achraf Hakimi.
Sumber: Squawka, Whoscored
Disadur dari : Bola.net
Penulis : Asad Arifin (16/4/2020)