Bola.com, Jakarta - Lomba putaran 16 MotoGP 2006 di Sirkuit Estoril, Portugal, 15 Oktober. Lomba ini jadi momen buruk yang masih diingat Valentino Rossi sampai sekarang.
Kala itu, Rossi sedang bersaing melawan Nicky Hayden untuk jadi juara dunia. Pada lomba ini, Hayden sejatinya gagal finis setelah mengalami insiden dengan rekan setimnya, Dani Pedrosa.
Tentunya kemenangan di Estoril membuat Rossi di atas angin dalam persaingan perebutan titel juara dunia menuju lomba putaran ke-17 atau terakhir di Valencia.
Namun siapa sangka, pada akhir lomba MotoGP Portugal 2006, Rossi diasapi Toni Elias dengan selisih hanya 0,002 detik. Kemenangan Elias kala itu cukup mengejutkan.
Karena ia hanya memperkuat tim satelit Fortuna Honda. Pada akhirnya, pembalap asal Spanyol itu memang hanya merasakan satu kemenangan selama berkarier di MotoGP yaitu Estoril 2006.
Hanya saja kemenangan Elias dan membuat Rossi finis kedua plus hanya mendapat 20 poin di klasemen ternyata memengaruhi siapa jadi juara dunia pada lomba terakhir di Valencia.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Rossi Merugi di Valencia
Benar saja, pada lomba di Valencia, Rossi membuat kesalahan sehingga dirinya terjatuh. Beruntung ia masih bisa melanjutkan lomba dan akhirnya finis urutan 13.
Masalahnya dengan finis posisi 13, maka Rossi gagal jadi juara dunia. Karena pesaingnya Hayden bisa mengakhiri lomba MotoGP Valencia di podium ketiga.
Hayden pun menempati posisi pertama di akhir musim dengan keunggulan poin hanya lima poin dari Rossi. Pada akhirnya, kekalahan The Doctor dari Elias di Estoril jadi sangat mempengaruhi.
Seandainya Rossi tidak kalah dari Elias, maka poinnya dengan Hayden bakal sama yaitu 252 poin. Tapi titel juara dunia bakal milik pembalap asal Italia itu lantaran merasakan lebih banyak kemenangan ketimbang Hayden (5 berbanding 2 kemenangan).
Rossi Belum Maafkan Elias
Rossi pun tentu masih mengingat betul kekalahannya dari Elias pada Estoril 2006. Karena jika pada musim tersebut ia jadi yang terbaik, maka kini titel juara dunia miliknya sudah di angka sepuluh.
Sebuah prestasi yang begitu ia impikan sampai sekarang dan terancam gagal merealisasikannya lantaran pembalap Yamaha itu sudah berada di ujung karier.
Tak heran, Elias menceritakan, sampai sekarang Rossi belum bisa memaafkan dirinya saat berhasil menang dengan selisih hanya 0,002 detik di Estoril 2006.
"Ketika saya bertemu Valentino di Austin (Amerika Serikat), saya melihat ia belum sepenuhnya memaafkan saya," Elias bercerita seperti dikutip dari gpone.com.
"Ini tentu mengerikan. Karena sudah waktunya kita menjadi teman. Tapi tentunya itu bukan tidak mungkin," tambahnya.
Elias pun menyadari Rossi belum memaafkannya sampai sekarang. Karena tahun 2006 lalu, sang rival sangat kompetitif dan layak jadi juara dunia.
Sumber: gpone.com
Baca Juga
Netizen Ngeri dengan Skuad Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024: Ada Trio Ronaldo - Rivaldo - Kaka
Pratama Arhan Merapat tapi Telat, Kepastian Pemain Abroad Gabung Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Ditentukan pada 5 Desember 2024
Legenda Australia: Socceroos Bakal Kalahkan Timnas Indonesia dan Makin Cepat Lolos ke Piala Dunia 2026