Selain Loris Karius, Ini 3 Pemain yang Membuyarkan Kesempatan Klubnya Juara Liga Champions

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 16 Apr 2020, 21:10 WIB
Momen kiper Liverpool, Loris Karius, setelah melakukan blunder ketika bersua Real Madrid pada laga final Liga Champions. (AP/Sergei Grits)

Jakarta - Loris Karius masih tercatat sebagai kiper Liverpool. Saat ini, pria berusia 26 tahun tersebut sedang dipinjamkan ke Besiktas sejak tahun 2018.

Penjaga gawang asal Jerman, Loris Karius merupakan aktor dari kegagalan Liverpool meraih gelar Liga Champions pada musim 2017/18. Ketika itu, final berlangsung di NSK Olimpijs'kyj, Kiev, 27 Mei 2018.

Advertisement

Dalam pertandingan tersebut, Karius mampu menjaga gawang Liverpool dari kebobolan pada babak pertama. Namun setelah turun minum, performa Karius malah jeblok.

Gol pertama Real Madrid terjadi di menit ke-51 berkat kesalahannya. Ketika itu, Karius terlalu terburu-buru melakukan lemparan bola, Karim Benzema yang berada di depannya bisa membelokkan bola ke gawang Liverpool.

Karius juga membuat blunder keduanya di menit ke-83. Dia tidak sempurna menangkap tendangan Gareth Bale dari luar kotak penalti. Alhasil, Liverpool pun kalah 1-3 dari Real Madrid.

Selain Loris Karius, ada tiga pemain yang membuat timnya kehilangan gelar. Siapa saja mereka? Simak ulasannya di halaman berikut.

 

 

Load More

Video

2 dari 4 halaman

Antoine Griezmann

Penyerang Atletico Madrid, Antoine Griezmann (kanan). (AFP/Pierre-Philippe Marcou)

Pada final Liga Champions 2016 di Stadion San Siro Milan, Atletico Madrid sebenarnya punya peluang besar meraih gelar juara. Namun, peluang itu kandas di kaki striker Timnas Prancis, Antoine Griezmann.

Dalam laga tersebut, Real Madrid bisa unggul di menit ke-15 melalui Sergio Ramos. Atletico Madrid punya peluang emas menetak gol melalui titik penalti pada menit ke-48. Sayangnya, eksekusi penalti Antoine Griezmann malah mengenai tiang gawang.

Atletico Madrid baru bisa menyamakan kedudukan di menit ke-79 melalui Yanick Carrasco. Pertandingan pun dilanjutkan hingga drama adu penalti. Jika saja Griezmann sukses mengeksekusi penalti, Atletico Madrid sudah juara.

Dalam drama adu penalti, Atletico Madrid kalah 5-3 dan Real Madrid pun keluar sebagai juaranya.

 

3 dari 4 halaman

Arjen Robben

Mantan gelandang serang Bayern Muenchen Arjen Robben. (AFP PHOTO / DANI POZO)

Arjen Robben menjadi biang keladi kegagalan Bayern Munchen kehilangan gelar Liga Champions di kandangnya sendiri, Allianz Arena pada 20 Mei 2012. Mereka kalah dari Chelsea dalam drama adu penalti dengan skor 3-4.

Sepanjang 120 menit, duel Bayern Munchen vs Chelsea berakhir imbang 1-1. Duel ini seharusnya tidak dilanjutkan ke drama adu penalti jika Robben sukses mengeksekusi penalti di menit ke-95.

Tendangan penalti winger asal Belanda berhasil ditepis oleh kiper Chelsea saat itu, Peter Cech.

 

 

4 dari 4 halaman

John Terry

(AFP/Frank Fife)

Pertandingan final Liga Champions 2008 mungkin tidak pernah dilupakan oleh legenda Chelsea, John Terry. Gelar yang sudah di depan mata langsung hilang dalam sekejap.

Duel tim asal Inggris di final Liga Champions ini terjadi di Stadion Luzhniki, Moskow, 22 Mei 2008. Pertandingan berakhir imbang 1-1 selama 120 menit. Pemenang pun harus ditentukan dalam drama adu penalti.

Bintang Manchester United saat itu, Cristiano Ronaldo gagal mengeksekusi penalti. Sedangkan John Terry sebagai kapten Chelsea menjadi eksekutor kelima dan bisa membawa timnya meraih gelar Liga Champions.

Sayangnya, ketika menendang bola, Terry malah terpeleset karena lapangan yang licin akibat hujan. Bola hasil sepakannya pun melebar di sebelah kanan gawang MU yang dikawal Edwin van der Saar.

Alhasil, United pun menang Liga Champions 2008 dalam drama adu penalti dengan skor 6-5. Pemain Chelsea lainnya, Nicolas Anelka juga tak bisa menyelesaikan tugasnya sebagai algojo penalti dengan baik.

 

Sumber asli: Berbagai sumber

Disadur dari: Liputan6.com (Cakrayuri Nuralam/Jonathan Pandapotan, Published 16/4/2020)