Bola.com, Jakarta - Piala AFF 2016 adalah satu di antara event fenomenal bagi Timnas Indonesia. Pada saat itu, Indonesia comeback setelah mendapat sanksi larangan berlaga pada ajang internasional karena konflik PSSI dengan pemerintah.
Status Indonesia dalam turnamen bergengsi ASEAN edisi ke-11 itu underdog. Dinakhodai Alfred Riedl, skuat Garuda minim persiapan. Menjelang keberangkatan ke Filipina, Indonesia kehilangan pilar lini depan, Irfan Bachdim, yang cedera saat latihan.
Namun, Timnas Indonesia mampu tampil mengejutkan. Berada di Grup A bersama Thailand, Filipina, dan Singapura, Andik Vermansah dkk. lolos ke semifinal setelah menjadi runner-up.
Pada semifinal, Indonesia menyingkirkan Vietnam dan lolos ke partai puncak menantang Thailand. Walau akhirnya kandas dan lagi-lagi menjadi nomor dua, pencapaian Timnas Indonesia mendapat apresiasi. Presiden Joko Widodo bahkan memberikan bonus kepada pemain masing-masing Rp 200 juta.
Di balik perjuangan Timnas Indonesia kala itu, ada cerita sedih yang menimpa sang striker, Lerby Eliandry, yang menjadi tandem Boaz Solossa. Lerby mendapat kritikan tajam dari suporter karena dianggap tampil buruk. Ia hanya mencetak satu gol ketika Indonesia melawan Filipina pada laga perdana Grup A.
Menghadapi tekanan besar itu, Lerby menangis. Ia menumpahkan isi hatinya di sebuah gereja yang terletak di Gedung Asian Seminary of Christian Ministriesdi Makati, Metro Manila, Minggu (20/11/2016).
Bola.com menjadi saksi ketika Lerby membuat kesaksian, tentang perjalanan hidupnya, hingga bermain untuk Timnas Indonesia yang selalu mendapat sorotan.
Bersama komunitas Indonesian Christian Fellowship, Lerby berdoa dengan khusyuk. Dalam kesempatan ini, Lerby terpanggil untuk membuat kesaksian di depan jemaat gereja.
Video
Bullying yang Menyakitkan
Dalam kesaksiannya, Lerby yang asli Samarinda, Kalimantan Timur itu, mengungkapkan kisah pahit yang dialaminya lantaran mendapatkan kritikan tajam dari suporter Indonesia.
Ia dinilai tidak layak memperkuat Timnas Indonesia. Striker Pusamania Borneo FC itu menganggap, kritikan itu bukan lagi sebuah hal yang bisa membangun dirinya melainkan menjurus ke pem-bully-an.
"Saya baru pertama kali bicara tentang hal ini di muka umum. Tapi, akhirnya saya memberanikan diri setelah merenung dan seolah ada jawaban dari Tuhan. Saya mengucapkan terima kasih kepada teman-teman di ICF yang mendengar kesaksian saya," kata Lerby.
Dalam kesaksian itu, Lerby bertutur dengan mata berkaca-kaca. Dia mengungkapkan kesedihannya saat di-bully suporter ketika tidak bisa mencetak gol untuk Timnas Indonesia. Dia bersyukur Tuhan membukakan jalan untuknya dengan momen manis pada laga melawan Thailand, saat ia akhirnya mencetak gol perdana. Gol perdananya itu dipersembahkan Lerby untuk Irfan Bachdim.
"Banyak yang menghujat saya di media sosial. Saya tidak mengerti karena memang saya tidak bisa disamakan dengan Irfan Bachdim, saya tipe striker murni dan memang butuh adaptasi," kata Lerby.
"Dalam hati saya, saya harus terima dan berdoa pada Tuhan untuk kebaikan saya di timnas. Puji Tuhan, saya bisa mencetak gol," imbuhnya.
Dukungan Senior
Lerby Eliandry menghadapi masa sulit di Timnas Indonesia hingga ia terus mendapatkan suntikan motivasi dari seniornya, Boaz Solossa. Bagi Lerby, Boaz adalah sosok yang sangat berjasa membuatnya tetap kuat di Timnas Indonesia.
"Kakak Boaz yang terus memberikan motivasi kepada saya. Setiap saat dia selalu mendukung baik di lapangan maupun di luar arena," ucapnya.
Setelah membuat kesaksian, Lerby melanjutkan kebaktian bersama puluhan WNI. Warga yang mengikuti kebaktian juga mendoakan Lerby supaya meraih kesuksesan di timnas. Tidak lupa, semua berharap Timnas Indonesia sukses di Piala AFF 2016.
"Kami semua menonton pertandingan Timnas Indonesia melawan Thailand. Lalu saat hari Minggu, saya chat dengan Lerby lewat sosmed, saya ajak ibadah lalu saya jemput," kata Jeremy, WNI di Filipina.
Selama ini Lerby Eliandry dikenal sebagai sosok yang cukup religius. Dalam perjalanan menuju venue pertandingan misalnya, mantan pemain Persisam Putra Samarinda itu kerap mendengarkan lagu-lagu rohani untuk membangkitkan semangatnya dan berserah sepenuhnya pada Tuhan.
Baca Juga
Drama Timnas Indonesia dalam Sejarah Piala AFF: Juara Tanpa Mahkota, Sang Spesialis Runner-up
5 Wonderkid yang Mungkin Jadi Rebutan Klub-Klub Eropa pada Bursa Transfer Januari 2025, Termasuk Marselino Ferdinan?
Bintang-Bintang Lokal Timnas Indonesia yang Akan Turun di Piala AFF 2024: Modal Pengalaman di Kualifikasi Piala Dunia