Situasi Darurat, Penyelenggaraan Olimpiade Tokyo Lebih Baik Sederhana

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 17 Apr 2020, 15:15 WIB
Layar digital untuk menunjukkan jam hitung mundur penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo, Selasa (31/3/2020). Tokyo menyetel ulang jam hitungan mundur Olimpiade 2020 yang ditunda akibat pandemi virus corona hingga tahun depan, yang akan dimulai pada 23 Juli 2021. (AP/Jae C. Hong)

Bola.com, Jakarta - Ketua Komisi Koordinasi Komite Olimpiade Internasional (IOC), John Coates menyarankan Jepang untuk berhemat dan menentukan prioritas dana Olimpiade Tokyo 2020.

Hal itu ia sampaikan selepas rapat virtual dengan panpel Olimpiade Tokyo pada Kamis (16/4/2020).

Advertisement

"Kami akan menimbang semua peluang untuk mengoptimalkan dan menyederhanakan lingkup serta tingkatan layanan selama penyelenggaraan, serta mengurangi anggaran tambahan yang mungkin muncul karena penundaan," kata Coates via Reuters yang dilansir Antara, Kamis malam.

"Semua layanan untuk atlet tetap sama, tetapi mungkin ada beberapa aspek dari Olimpiade yang bisa ditinjau dan ditentukan mana yang harus ada dan mana yang baik jika ada," ujarnya menambahkan.

Berbagai perubahan terkait arena, akomodasi, periklanan ataupun pengemasan dari Olimpiade Tokyo harus dinegosiasikan.

Olimpiade Tokyo diperkirakan menghabiskan 12,35 miliar dolar AS sebelum keputusan penundaan, keputusan yang menurut Presiden IOC Thomas Bach bakal menimbulkan biaya tambahan ratuhan juta dolar AS.

"Apakah perlu kita mengurangi akomodasi bagi sponsor, pemilik hak siar dan komite olimpiade nasional? Kita perlu bertanya ke mereka," ujar Coates.

Olimpiade Tokyo 2020 seharusnya digelar pada musim panas ini, tetapi akhirnya diputuskan ditunda setahun ke depan untuk dilangsungkan pada 23 Juli-8 Agustus 2021.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Dana Membengkak

Pekerja berjalan di kapal tongkang yang membawa Cincin Olimpiade di Distrik Odaiba, Tokyo, Jepang, Jumat (17/1/2020). Cincin Olimpiade dengan tinggi 15,3 meter dan panjang 32,6 meter tersebut akan berada di sana hingga Olimpiade 2020 berakhir. (AP Photo/Jae C. Hong)

Jepang harus mengeluarkan dana lebih banyak akibat penundaan Olimpiade Tokyo 2020 selama satu tahun.

Seperti diketahui, Olimpiade musim panas tahun ini terpaksa mundur ke tahun 2021 akibat pandemi virus Corona yang menjangkiti hampir seluruh isi bumi.

Dalam hal ini, Jepang sebagai tuan rumah menjadi korban. Namun, keputusan penundaan tetap menjadi yang terbaik demi keselamatan manusia.

Jepang sudah menginvestasikan 12 miliar dolar AS untuk ajang ini. Presiden Komite Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020, Yoshiro Mori mengatakan, pihaknya berpotensi mengeluarkan lebih banyak dana untuk memulai persiapan lagi dalam setahun ini.

"Beban ekstra bakal meningkat akibat penundaan ini. Itu pasti," tulis Mori dalam surat yang ditujukan kepad 33 federasi olahraga internasional, dikutip Reuters dari laman insidethegames.biz.

Sampai saat ini, Jepang sudah merasakan dampak ekonomi yang cukup besar akibat pandemi ini. Terutama ialah dari pemasukan sektor wisata.

Penundaan Olimpiade Tokyo 2020 membuat situasi makin rumit. Jepang masih mempertanyakan siapa yang bakal menanggung beban dana akibat penundaan tersebut.

 

Sumber: Antara

Berita Terkait