Bola.com, Firenze - Pelatih Fiorentina, Beppe Iachini memperingatkan, rencana klub Serie A melanjutkan latihan setelah 4 Mei tidak akan mudah.
"Itu akan sulit untuk sepak bola, terutama pada awal," kata Iachini kepada Rtv 38, dikutip dari Football Italia (17/4/2020).
Menteri Olahraga Vincenzo Spadafora mengkonfirmasi bahwa pada 4 Mei, lockdown Italia akan dilonggarkan. Beberapa fasilitas akan kembali dibuka, termasuk untuk atlet profesional.
"Kami akan beradaptasi dengan apa pun yang mereka minta, tetapi seperti orang lain, kami sedang menunggu instruksi," kata Iachini kepada Rtv 38.
"Jelas, kami tidak akan bisa berlatih dengan cara normal. Ini adalah olahraga tim, tetapi pada awalnya kami harus berlatih secara individu, kemudian dalam kelompok yang sangat kecil," katanya.
Federasi Sepak Bola Italia, (FIGC), telah menyusun protokol latihan klub dan kompetisi. Namun, tidak semua klub memiliki peralatan lengkap untuk persyaratan tersebut.
"Kami harus membuat lebih banyak ruang di tempat latihan, karena atlet tidak bisa diganti dengan lebih dari tiga di dalam ruangan. Sedangkan untuk klub di wilayah utara, mereka akan merasa lebih sulit untuk bekerja di pusat pelatihan mereka.
"Fiorentina memiliki beberapa pemain yang positif COVID-19, sehingga mereka akan membutuhkan tes tambahan dan tenaga medis. Mereka harus dipantau ketika kembali berlatih dan tidak bisa langsung latihan seperti pemain lain," katanya.
Kata Ahli Penyakit Penular
Ahli penyakit menular terkemuka Italia, Giovanni Rezza mengatakan, kompetisi Serie A bisa dilanjutkan dalam waktu satu bulan.
Namun, harus ada dua syarat apabila ingin kembali digelar, yakni tanpa penonton dan dengan pengamanan yang ketat.
FIGC telah membuat protokol keamanan pemain dan staf selama pandemi virus corona. Klub ingin memulai latihan pada 4 Mei, sementara Liga dimulai lagi pada 30-31 Mei.
“Seperti keadaan hari ini, Serie A tidak dapat dilanjutkan, tetapi bisa dilakukan dalam waktu satu bulan, tanpa penonton dan dengan protokol yang ketat," kata Giovanni Rezza.
Rezza mengingatkan, sepak bola bisa membahayakan karena menyebabkan kerumunan.
“Setiap pertandingan membawa beberapa tingkat risiko. Yang harus kita lakukan adalah menurunkan risiko sebanyak mungkin dengan menetapkan pedoman yang sangat ketat," katanya.
"FIGC sedang memikirkan langkah-langkah ini untuk mengurangi risiko seminimal mungkin bagi para pemain, staf, dan semua orang di komunitas sepak bola," imbuhnya.
Sumber: Football Italia
Baca Juga