Bola.com, Banjarmasin - Sejak, Selasa (14/4/2020), Yunan Helmi dinyatakan telah sembuh dari sakit yang disebabkan paparan virus corona.
Asisten pelatih Barito Putera ini juga diperbolehkan pulang dari RSUD Ulin Banjarmasin, tempat dia dirawat selama 27 hari. Kesembuhan dan izin pulang ini bagi Yunan Helmi sangat spesial, karena bertepatan dengan Ulang Tahun ke-45.
Berikut kisah yang dituturkan salah satu legenda hidup Laskar Antasari ini kepada Bola.com, ketika dirinya menjalani isolasi dan perawatan akibat COVID-19.
Apa kabar coach?
Alhamdulillah, kabar saya dan keluarga baik-baik saja.
Apa yang pertama kali Anda lakukan saat dinyatakan sembuh dari COVID-19?
Sebagai seorang muslim, saya langsung sujud syukur kepada Allah SWT. Itu saya ulangi lagi, ketika saya menginjakkan kaki di rumah. Karena berkat ridho, izin, dan rahmat-Nya, saya bisa sembuh dan berkumpul lagi dengan keluarga. Saya juga bisa bertemu tetangga, teman, dan sahabat.
Apa hikmah yang Anda serap dari ujian yang diberikan Allah SWT ini?
Kita tak boleh sombong dan harus mengakui kalau kita makhluk yang sangat lemah. Secara jasmani, kita dianugerahi Allah SWT kebugaran dan fisik bagus. Tapi saat sehat, kita merasa kuat dan sombong.
Padahal, kita mampu dikalahkan virus corona yang tak kasat mata. Subhanallah, hanya Allah SWT Yang Maha Besar terhadap semua makhluk ciptaan-Nya. Ketika terbaring di RSUD Ulin, saya banyak berzikir dan tafakur.
Hikmahnya, saya benar-benar mengakui dan merasakan sebagai hamba yang sangat lemah. Saya pun pasrah dan tawakal hanya berharap kuasa dan kasih sayang Allah SWT. Kini, saya merasa diberi kesempatan hidup kedua oleh Allah SWT. Maka, Insya Allah, dengan petunjuk dan bimbingan-Nya, saya tak akan mensia-siakan kesempatan ini di sisa usia nanti.
Video
Dukungan Orang Terdekat
Selain bersandar total kepada Allah SWT, apa yang memotivasi Anda untuk sembuh?
Dukungan istri dan anak-anak di rumah sangat luar biasa. Tiap hari kami komunikasi lewat video call untuk saling memotivasi. Saya ucapkan terima kasih kepada tenaga medis RSUD Ulin yang sabar dan bekerja tak kenal lelah merawat saya.
Mereka juga terus memotivasi saya untuk sembuh. Terima kasih juga kepada teman dan sahabat terbaik saya dari para mantan pesepak bola. Juga jajaran petinggi serta pengurus Hasnur Group dan Barito Putera jadi pendorong saya pulih.
Bagaimana cara membangkitkan motivasi dari dalam diri sendiri?
Saya terus berdoa dan memohon kesembuhan dari Allah SWT, karena hanya Dia yang Maha Penyembuh. Saat diopname, saya terus bangkitkan memori-memori indah saat masih jadi pemain, kemesraan dengan keluarga, dan canda tawa bersama teman-teman di Barito Putera.
Yang jelas, saya harus terus berpikiran positif. Saya berusaha mengingat semua kebaikan keluarga, teman, dan sahabat.
Pesan untuk Masyarakat
Apa kesan paling mendalam yang Anda rasakan saat ini?
Saya yakin semua skenario hidup ini memang sudah diatur Allah SWT. Saya sembuh dan boleh pulang, tepat hari kelahiran ke-45. Saat pulang, keluarga tak punya rencana merayakannya.
Tapi, kami dapat kejutan dari manajemen Hasnur group dan Barito Putera yang datang ke rumah membawa tumpeng dan roti tart untuk mensyukuri hari jadi saya.
Apa pesan Anda kepada publik terhadap virus corona?
Jangan anggap remeh virus ini. Kita harus menjaga diri dan terus berpikiran positif. Kita juga wajib mematuhi imbauan Pemerintah terkait pencegahan dan penanganan COVID-19 ini.
Mari berdoa bersama, semoga Allah SWT segera mengangkat pandemi COVID-19 dari bumi ini. Sehingga kehidupan ini kembali berjalan normal.
Baca Juga
Rapor Pemain Lokal pada Dua Laga Home Timnas Indonesia di Kualifiaksi Piala Dunia 2026: Ridho Tak Tergantikan, Marselino Jadi Pahlawan
Adu Gemerlap Pemain Asing Persebaya Vs Persija di BRI Liga 1: Mewah! Panas di Tengah dan Depan
Duel Antarlini PSS Sleman Vs PSBS Biak di BRI Liga 1: Adu Tajam Lini Depan