Masak jadi Kegiatan Diaz Angga saat Pandemi Virus Corona

oleh Erwin Snaz diperbarui 18 Apr 2020, 23:15 WIB
Bek Bali United, Dias Angga, duel udara dengan kapten Semen Padang, Irsyad Maulana, pada laga Piala Presiden 2019 di Stadion Patriot, Jawa Barat, Senin (11/3). Bali United menang 2-1 atas Semen Padang. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Bandung - Sejak Shopee Liga 1 2020 terhenti gara-gara pandemi COVID-19, pemain seluruh klub menjalani latihan sendiri di rumah masing-masing. Tak terkecuali gelandang Bali United, Dias Angga Putra.

Pemain kelahiran Bandung, 6 Mei 1989 ini tetap melakukan olahraga guna menjaga kondisi fisik. Selain berolahraga, eks pemain Persib Bandung ini selalu membantu memasak ibu tercintanya.

Advertisement

"Karena banyak di rumah, selain berolahraga, kadang bersih-bersih rumah, kadang bantu ibu memasak atau saya sengaja masak sendiri untuk mengisi waktu kosong," ujar Dias saat ditemui awak media di kediamannya di kawasan Mitra Dago, Antapani, Bandung, Sabtu (18/4/2020).

Namun yang pasti, lanjut Dias, olahraga sangat penting untuk menjaga kondisi meski kegiatan sepak bola dihentikan sementara. 

"Memang intensitas latihannya tidak seperti di tim, tapi setidaknya di rumah, saya disiplin untuk meningkatkan kondisi fisik," ujar Dias.

Tim pelatih juga selalu mengingatkan untuk selalu menjaga kondisi karena tidak tahu kapan kompetisi akan berjalan kembali seperti biasa.

"Yang pasti kalau kami siap dan liga mulai jalan lagi, kami tidak perlu dari awal. Tapi harus sudah bisa mengaturnya nanti," kata Dias Angga.

Selama libur kompetisi, pemain yang pernah memperkuat Pelita Bandung Raya ini mengaku selalu berlatih lebih kepada penguatan otot-otot, teknik bola, dan lainnya.

 

Video

2 dari 3 halaman

Pemasukan

Pemain Bali United, Dias Angga Putra, saat ditemui media di kawasan Mitra Dago, Antapani, Bandung, Sabtu (18/4/2020). (Bola.com/Erwin Snaz)

Sebagai pesepak bola, situasi saat ini sangat tidak menguntungkan karena berhentinya kompetisi berpengaruh pada pemasukan.

"Jujur, sejak liga berhenti pasti ada kendala bagi saya karena kami hidup di sepak bola, kami juga membutuhkan penghasilan yang pasti. Tapi namanya musibah, kami harus bisa menerima karena ini sudah takdir," ujar Dias.

"Saya berharap wabah cepat berakhir dan liga berjalan lagi. Tapi setidaknya kalau liga memang tidak jalan tahun ini, PSSI mengadakan semacam turnamen untuk pengganti," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Rindu Rekan-rekan di Tim

Dua pemain Bali United, Dias Angga (belakang) dan Alfonsius Kelvan, berboncengan setelah latihan. (Bola.com/Wiwig Prayugi)

Dias mengakui, sejak tim diliburkan, ada rasa kangen terhadap rekan-rekannya di Bali United, terutama canda dan tawa setelah menjalani latihan rutin.

"Ya, tentu kami kangen situasi di tim, karena kadang di tim ada pemain yang suka bercanda, yang bikin kami ketawa. Sedang lelah pun ada pemain yang suka lucu. Jadi itu yang paling saya suka kangen. Dalam situasi pertandingan kadang dibutuhkan ketenangan dan rileks," tutur Dias.

Mengenai kontrak, Dias mengaku manajemen Bali United sudah menjalankan sesuai keputusan PSSI, di mana setiap klub maksimal memberikan gaji 25 persen.

"Keputusan PSSI kalau tidak salah sampai bulan Mei atau Juni, saya lupa. Itupun kalau liga bisa jalan normal lagi. Tapi kalau liga tidak jalan ada sampai ke pemutusan kontrak," ungkap Dias

Berita Terkait