Menjemur Burung dan Memanasi Motor Tua, Keseharian Seto Nurdiyantoro di Tengah Pendemi COVID-19

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 19 Apr 2020, 16:30 WIB
Pelatih PSIM Yogyakarta, Seto Nurdiyantoro. (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Bola.com, Jakarta - Tepat satu bulan sudah Indonesia tanpa sepak bola. Pandemi virus corona COVID-19, memaksa seluruh aktivitas olahraga dan kompetisi dinyatakan force majeure oleh federasi.

Wabah virus corona yang masih merebak di Indonesia, membuat masyarakat diminta mematuhi aturan social maupun physical distancing. Hal itu sebagai bagian untuk memutus rantai penyebaran virus.

Advertisement

Banyak aktivitas lain di luar sepak bola yang dilakukan, terutama di dalam rumah. Rasa jenuh dan bosan hampir dipastikan melanda setiap insan sepak bola, dengan situasi krisis yang belum juga reda.

Ada pula rutinitas yang dapat dilakukan, dengan tujuan mengisi kesibukan. Meskipun tidak ada kompetisi sepak bola, bukan berarti ikut membuang waktu dengan percuma.

Pelatih PSIM Yogyakarta, Seto Nurdiyantoro berbagi cerita kepada Bola.com, perihal rutinitas yang dia lakukan selama pandemi COVID-19. Ia mengaku memang mayoritas aktivitasnya dilakukan di dalam rumah.

Work from home atau stay at home, turut menjadi pilihan tepat bagi pelatih 45 tahun tersebut demi menjaga kewaspadaan. Beberapa kegiatan yang menjadi hobinya pun bisa menjadi obat kejenuhan.

"Saya kira rutinitas tidak jauh berbeda seperti lainnya. Pagi hari bagi-bagi tugas seperti bersih-bersih rumah. Anak-anak biar bermain di dalam rumah. Kalau malam sering buka laptop untuk nonton film," terang Seto Nurdiyantoro, Minggu (19/4/2020).

Seto mengaku lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam rumah. Selain bersih-bersih, olahraga ringan untuk mencari keringat juga ia lakukan, satu diantaranya dengan bermain tenis meja bersama kerabat atau rekannya.

"Seminggu bisa dua kali main pingpong. Bisa dikatakan 95 Persen aktivitas saya selalu di rumah. Keluar rumah sangat jarang, paling sebentar dengan gerobak (mobil) dengan anak istri untuk beli sesuatu," katanya.

"Motor tua yang saya punya juga demikian, dipanasi saja tiap hari. Kalau keluar pun paling dua minggu sekali, keliling kampung terus pulang," jelas pelatih berlisensi AFC Pro ini.

 

Video

2 dari 2 halaman

Kicaumania Sejati

Seto Nurdiyantoro resmi kembali melatih PSIM Yogyakarta. (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Memelihara burung juga menjadi satu diantara hobinya sejak lama. Dalam wawancara melalui sambungan telepon, terdengar suara burung perkutut sedang manggung yang berasal dari teras rumah Seto Nurdiyantoro.

Sang pelatih tak menampik memelihara burung merupakan hobinya sejak masih muda. Bahkan ia mengaku awalnya memelihara burung ocehan seperti Murai Batu atau Cucak Ijo. Namun kini dirinya lebih kesengsem dengan perkutut dan memiliki tiga ekor, baik jenis lokal dan Bangkok.

"Burung juga menjadi salah satu kegiatan saya. Pagi hari bisa menjemurnya, bikin kesibukan saja. Dulu awalnya ada ocehan, tapi ribet kalau banyak ditinggal lama. Sekarang lagi suka perkutut, ada yang dikasih teman ada yang beli sendiri," tutur Seto.

"Nggak dilombakan, saya belum percaya, karena juga baru seneng saja. Ya seneng saja mendengarkan suaranya. Mengundang burung perkutut liar datang. Setiap manggung juga membuat suasana adem," terang mantan pelatih PSS Sleman.

Berita Terkait