Bola.com, Bologna - Ducati mengambil kebijakan baru setelah kepastian balapan MotoGP 2020 yang masih menjadi tanda tanya akibat pandemi virus corona.
Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti, mengatakan akan mengubah kontrak seluruh personel di Tim Ducati. Perubahan kontrak itu termasuk untuk pembalap tim pabrikan dan tim satelit.
Seperti dilansir Tuttomoriweb, Minggu (19/4/2020), wabah virus corona bukan hanya menimbulkan permasalahan untuk pabrikan-pabrikan MotoGP. Pembalap juga kena imbasnya. Ducati akan merevisi kontrak pembalap menyesuaikan jumlah balapan yang akan dilakoni sepanjang 2020.
Ducati Corse memiliki tujuh pembalap yang terikat kontrak. Di kelas MotoGP ada dua pembalap pabrikan, Andrea Dovizioso dan Danilo Petrucci. Selain itu ada pula duo Pramac, Jack Miller dan Pecco Bagnaia, serta Johann Zarco di Reale Avintia Racing team.
Ducati juga memiliki Chaz Davies dan Scott Redding yang berkiprah di kancah Superbike. Bagi pabrikan Borgo Panigale tersebut, gaji tujuh pembalap tersebut mengambil porsi signifikan dari anggaran tahunan mereka.
Sebagai pengingat saja, Ducati memberikan bayaran 12,5 juta euro (Rp209,9 miliar) untuk Jorge Lorenzo pada 2017 and 2018. Jadi, bisa dipastikan mereka juga mengeluarkan dana besar untuk membayar gaji tujuh pembalap pada tahun ini.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Tergantung Jumlah Balapan
Jika menilik perkembangan terkini, balapan kemungkinan tak akan bergulir sebelum September. Sebagian besar balapan telah dibatalkan atau ditunda.
"Semuanya harus dinegosiasi ulang setelah kami tahu berapa jumlah balapan yang bisa diselenggarakan pada 2020," kata Ciabatti.
"Alasannya, bahkan sponsor tak akan mau membayar seluruhnya, jika contohnya kami hanya menjalani 50 persen dari keseluruhan balapan. Anda harus benar-benar mengevaluasi situasi di seluruh aspek."
"Tapi, hal pertama yang mesti jelas adalah kapan kejuaraan dunia bisa dimulai. Saya rasa setiap orang yang terlibat akan memahaminya," imbuh Ciabatti.
Dorna sebagai penyelenggara MotoGP belum bisa mengambil keputusan tentang balapan musim 2020 karena semuanya tergantung perkembangan pandemi virus corona di berbagai belahan dunia. Bahkan, skenario yang terburuk adalah tidak ada balapan pada tahun ini.