Bola.com, Jakarta - Olimpiade 2020 Tokyo rencananya akan digelar pada 23 Juli hingga 8 Agustus tahun depan setelah diundur akibat pandemi corona. Namun, seorang profesor di University of Edinburg, Devi Sridhar mengatakan, harus ada vaksin COVID-19.
"Apabila kita bisa menemukan vaksinnya hingga tahun depan maka saya kira Olimpiade menjadi realistis bisa digelar tahun depan," kata Sridhar dikutip dari BBC, Sabtu (18/4/2020).
Lebih lanjut, Sridhar mengklaim bahwa vaksin virus corona tidak mudah didapatkan. Menurutnya, harus ada tes atau uji klinis selama satu tahun lebih.
Hal itu tentu membuat Olimpiade Tokyo belum tentu bisa digelar sekali pun pencarian vaksin sudah dimulai sejak sekarang. Sridhar pun ragu pesta olahraga terbesar dunia itu bisa dilangsungkan.
"Vaksin akan mengubah kondisi saat ini. Kita harus cepat menemukannya, sebab kalau tidak, menurut saya Olimpiade Tokyo tidak akan bisa digelar," katanya lagi.
Sedikit Optimisme
John Coates, Ketua Komisi Koordinasi Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada konferensi pers Kamis pekan kemarin sependapat dengan ucapan Sridhar.
Sama seperti Ketua Penyelenggara Tokyo 2020, Toshiro Muto, yang ragu Olimpiade bisa berjalan sesuai rencana. Namun, ia mengaku persiapan menuju event tersebut sudah dimulai dan diharapkan bisa berjalan baik.
"Tidak ada yang bisa memastikan apakah situasi akan terkendali pada Juli tahun depan atau tidak," kata Muto.
"Kami percaya bahwa langkah baru ini adalah pencapaian yang penting untuk memastikan persiapan kami selama lima hingga enam tahun ini tidak sia-sia. Kami akan terus bekerja sama dengan semua pemangku kebijakan untuk memastikan Olimpiade sukses," pungkasnya.
Sumber: BBC