Bola.com, Jakarta - Liga 1 sebagai kompetisi elite di Indonesia tak pernah kekurangan talenta berbakat dan mumpuni, baik lokal maupun asing. Pemain asing yang mengadu nasib di Indonesia jumlahnya juga tidak sedikit.
Kehadiran para pemain asing tak bisa dipisahkan dari kompetisi di Indonesia. Mereka menjadi warna lain kompetisi karena kerap menyuguhkan penampilan dan skill individu berkelas.
Pada musim ini, PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator liga mengeluarkan kebijakan pemain asing 3+1. Artinya, 3 pemain boleh berasal dari negara bebas dan 1 pemain wajib berasal dari negara di Asia.
Namun, kehadiran pemain asing tentu memiliki dampak positif dan negatif bagi kompetisi. Contohnya adalah dalam 16 musim terakhir, pencetak gol terbanyak liga diraih pemain asing.
Kondisi itu membuat potensi lokal menjadi terpinggirkan karena gagal bersaing. Namun, sisi positifnya adalah kehadiran pemain asing mengerek kualitas permainan dari pemain lokal.
Bola.com mencoba memilih lima pemain asing yang layak dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam 10 tahun terakhir. Indikatornya adalah dari jumlah gol yang dicetak dalam 1 musim. Siapa saja?
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Beto Goncalves
Beto Goncalves layak mendapatkan predikat pemain asing terbaik di Indonesia. Namun, penilaian ini diambil sebelum sang pemain berganti kewarganegaraan menjadi Indonesia.
Beto sudah banyak membela klub-klub elite Indonesia. Pencapaian terbaiknya adalah meraih gelar Liga Super Indonesia 2008-2009 bersama Persipura Jayapura.
Beto merupakan tipikal predator tajam di depan gawang. Pemain berusia 39 tahun itu sudah dua kali menyabet penghargaan top skorer yakni pada Liga Super Indonesia 2011-2011 dengan raihan 25 gol dan ketika Indonesia Soccer Championship A 2016 bersama Sriwijaya FC juga dengan jumlah 25 gol.
Emmanuel Kenmogne
Emmanuel Kenmogne tampil menggebrak di kompetisi Indonesia. Itu terjadi pada 2014 ketika dia membela Persebaya ISL.
Pemain asal Kamerun itu tampil tajam dengan sumbangan 25 gol dalam 25 laga. Sayang, ketajaman Emmanuel Kenmogne tak mampu mengantarkan Persebaya ISL meraih prestasi.
Laju Persebaya ISL hanya sampai babak kedua karena menghuni dasar klasemen Grup B. Meski demikian, Emmanuel Kenmogne tetap menyabet penghargaan individu sebagai top skorer Liga Super Indonesia 2014.
Sylvano Comvalius
Sylvano Comvalius tampil mengejutkan dalam musim perdananya di Indonesia. Bermain untuk Bali United, pemain asal Belanda itu tampil tajam dan mampu mencetak 37 gol dalam semusim.
Torehan itu membuat Sylvano Comvalius menyabet predikat top skorer. Selain itu, Comvalius juga memecahkan rekor pemain paling tajam dalam semusim sepanjang sejarah liga mengalahkan catatan Peri Sandria (34 gol).
Namun, kebahagiaan Comvalius ketika itu tak lengkap. Bali United gagal menjadi juara dan finis di peringkat kedua karena kalah head to head dari Bhayangkara FC.
Aleksandar Rakic
Aleksandar Rakic berhasil menjadi pemain paling tajam pada Liga 1 2018. Pemain asal Serbia itu mencetak 21 gol bersama PS Tira yang membuatnya menyabet penghargaan top skorer liga.
Uniknya, rekor tersebut diciptakan Rakic dalam musim perdananya berkarier di Indonesia. Setelah meraih penghargaan itu, performa Rakic menurun ketika hijrah ke Madura United (2019).
Ketika itu, Rakic hanya mencetak 12 gol dari 29 pertandingan. Kini, Rakic mencoba petualangan baru bersama Barito Putera di Liga 1 2020.
Marko Simic
Marko Simic berhasil menyabet penghargaan pemain paling tajam pada Liga 1 2019. Pemain asal Kroasia itu mencetak 28 gol dalam 32 pertandingan.
Jumlah gol Marko Simic mengalami peningkatan dari musim sebelumnya yakni 18 gol. Kini, Simic masih menjadi salah satu pemain paling ditakuti di lini depan.
Musim ini, Simic sudah mencetak satu gol dari 2 pertandingan. Menarik untuk menyaksikan kiprah Simic musim ini.