Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia sudah cukup lama tidak pernah lolos ke putaran final Piala Asia. Perhelatan 2007, di mana Indonesia menjadi satu dari empat tuan rumah, menjadi gelaran Piala Asia terakhir yang diikuti oleh Tim Garuda.
Namun, dari 17 edisi Piala Asia yang sudah digelar sejak 1956 hingga 2019, Timnas Indonesia memang hanya turut serta dalam empat edisi. Boleh dibilang itu merupakan era di mana Tim Garuda memang memiliki begitu banyak pemain terbaik, terutama di lini depan.
Hanya saja pencapaian Timnas Indonesia di kompetisi terbesar di Benua Asia itu memang tergolong biasa saja. Dalam empat edisi yang diikuti, mulai dari 1996 hingga 2007, Tim Garuda hanya tercatat meraih dua kemenangan dan dua hasil imbang dari total 12 pertandingan yang dijalani di empat putaran final Piala Asia.
Piala Asia 1996 jadi momen perdana Timnas Indonesia berkiprah di Piala Asia. Tim Garuda yang diasuh Danurwindo itu masuk dalam Grup A Piala Asia 1996 yang diikuti oleh 12 tim yang lolos.
Kurnia Sandy menjadi andalan di bawah mistar gawang, dengan Yeyen Tumena, Aples Tecuari, Sudirman, Marzuki Bardiawan, dan Agung Setyobudi mengawal lini pertahanan di pertandingan pertama menghadapi Kuwait.
Bima Sakti, Chris Yarangga dan Supriyono berada di lini tengah, di mana duet lini depan diisi oleh Ronny Wabia dan Widodo Cahyono Putro. Dalam laga inilah gol salto legendaris Widodo tercipta.
Pada menit ke-20 memanfaatkan umpan silang Ronny Wabia dari sisi kanan, Widodo yang berada di dalam kotak penalti bereaksi dengan melompat dan membalikkan badannya untuk melakukan tendangan salto. Bola dengan deras masuk ke dalam gawang Kuwait.
Gol tersebut mengundang decak kagum. Bahkan pelatih dan kiper Kuwait, sama-sama melontarkan pujian terhadap gol yang dicetak oleh Widodo itu. “Kungfu gol! Saya tiga kali memimpikan gol tersebut,” ucap pelatih Kuwait, Milan Macala, saat itu
"Jika saya berhenti bermain sepak bola, mungkin saya akan kembali melihat gol tersebut lewat rekaman video," ujar kiper Kuwait, Khaled Al Fadhli.
Sayang, Indonesia gagal mengamankan kemenangan dalam pertandingan itu. Meski sempat unggul 2-0 lewat gol Ronny Wabia pada menit ke-40, Kuwait mampu bangkit di babak kedua dan mencetak gol lewat Hani Al Saqer dan penalti Badr Haji Al Halabeej.
Poin yang diraih dalam laga kontra Kuwait itu menjadi satu-satunya poin Tim Garuda di Piala Asia 1996. Timnas Indonesia kemudian kalah 2-4 dari Korea Selatan dan 0-2 dari Uni Emirat Arab dalam dua laga selanjutnya, sehingga tersingkir sebagai juru kunci Grup A.
Skuat Timnas Indonesia di Piala Asia 1996
- Kiper: Kurnia Sandy, Hendro Kartiko
- Belakang: Agung Setyabudi, Suwandi Siswoyo, Yeyen Tumena, Aples Tecuari, Sudirman, Budiman Yunus, Marzuki Badriawan, Ritham Madubun
- Tengah: Bima Sakti, Chris Yarangga, Francis Wawengkang, Supriyono
- Depan: Widodo C Putro, Ronny Wabia, Indriyanto Nugroho, Ansar Razak
Perjalanan di Piala Asia 1996
Timnas Indonesia Vs Kuwait 2-2
- (Gol: Widodo C Putro 20', Ronny Wabia 40'; Hani Al Saqer 73', Badr Haji Al Halabeej 84'-pen)
Korea Selatan Vs Timnas Indonesia 4-2
- (Gol: Kim Do-hoon 5', Hwang Sun-hong 7', 15', Ko Jeong-woon 55'; Ronny Wabia 58', Widodo C Putro 65')
Uni Emirat Arab Vs Timnas Indonesia 2-0
- (Gol: Hassan Saeed Ahmed 15', Adnan Al Talyani 64')
Video
Kembali Tanpa Kemenangan di Edisi Kedua
Keberhasilan menembus level Piala Asia pada 1996 berlanjut ke edisi selanjutnya yang digelar di Lebanon pada 2000.
Saat itu, Timnas Indonesia diperkuat sejumlah pemain terbaiknya, seperti Hendro Kartiko di bawah mistar gawang, Aji Santoso, Bejo Sugiantoro, Eko Purjianto, Nur'alim, dan sejumlah pemain bertahan terbaik lainnya.
Kemudian ada Bima Sakti, Uston Nawawi, serta Imran Nahumarury di lini tengah. Serta ada penyerang-penyerang berkualitas di lini depan, mulai dari Rochi Putiray, Gendut Dony, Bambang Pamungkas, hingga Kurniawan Dwi Yulianto.
Timnas Indonesia kembali harus menghadapi Kuwait di laga perdana dan kembali bermain imbang meski kali ini tanpa satu gol pun tercipta.
Namun, sama halnya ketika tampil di Piala Asia 1996, Timnas Indonesia hanya berhasil meraih satu poin dalam edisi kedua keikutsertaan mereka. Tim Garuda kemudian kebobolan tujuh gol dalam dua laga berikutnya.
China memaksa Timnas Indonesia menyerah dengan skor telak 0-4. Kemudian dalam laga terakhir, giliran Korea Selatan yang sukses menang telak 3-0 dari tim asuhan Nandar Iskandar itu lewat hattrick Lee Dong-gook.
Skuat Timnas Indonesia di Piala Asia 2000
- Kiper: Hendro Kartiko, I Komang Putra, Sahari Gultom
- Belakang: Aji Santoso, Ismed Sofyan, Bejo Sugiantoro, Eko Purjianto, Djet Donald La'ala, Ardi Warsidi, Nur'alim, Slamet Riyadi
- Tengah: Seto Nurdiyantoro, Uston Nawawi, Bima Sakti, Eduard Ivakdalam, Yaris Riyadi, Imran Nahumarury, I Putu Gede
- Depan: Kurniawan Dwi Yulianto, Bambang Pamungkas, Rochi Putiray, Gendut Doni
Perjalanan di Piala Asia 2000
Kuwait 0-0 Timnas Indonesia
China 4-0 Timnas Indonesia
- (Gol: Li Ming 2, Shen Si 7'-pen, Yang Chen 10', Qi Hong 90')
Korea Selatan 3-0 Timnas Indonesia
- (Gol: Lee Dong-gook 30', 76', 90'+1)
Gol Indah Ponaryo Astaman untuk Kemenangan Perdana Timnas Indonesia
Kemenangan perdana Timnas Indonesia di kancah Piala Asia harus menunggu hingga 2004. Tim Garuda kembali lolos ke putaran final yang digelar di China.
Dalam edisi ketiga keikutsertaan Timnas Indonesia di Piala Asia ini, Indonesia ditangani oleh pelatih asal Bulgaria, Ivan Kolev. Hendro Kartiko, Yandri Pitoy, dan I Komang Putra menjadi andalan yang dibawa ke China sebagai pelindung gawang Tim Garuda.
Bergeser ke lini pertahanan ada nama Aples Tecuari, Ardi Warsidi, Maman Abdurrahman, Harry Saputra, Firmansyah, Ismed Sofyan dan Hamka Hamzah. Sementara di tengah ada Agung Setyabudi yang menjadi kapten tim, Alexander Pulalo, Ponaryo Astaman, Budi Sudarsono, dan Syamsul Chaeruddin.
Bambang Pamungkas, Rochi Putiray, Aliyudin, Agus Indra, dan Elie Aiboy juga dibawa oleh Ivan Kolev untuk memperkuat lini serang. Hasilnya pun positif di laga perdana, di mana itu menjadi momen pertama kalinya Tim Garuda meraih kemenangan di laga Piala Asia.
Timnas Indonesia menang 2-1 atas Qatar. Budi Sudarsono dan Ponaryo Astaman membawa Tim Garuda unggul dua gol lebih dulu sebelum Magid Mohamed mencetak gol balasan tujuh menit sebelum laga berakhir.
Dalam kemenangan itu pula, Ponaryo Astaman mencetak gol indah untuk Timnas Indonesia. Memanfaatkan salah antisipasi pemain lawan, Ponaryo merebut dan membawa bola menuju area pertahanan Qatar. Namun, belum memasuki kotak penalti, Ponaryo melepaskan tembakan keras yang tidak mampu dihalau dengan baik oleh penjaga gawang, dan gol indah itu pun tercipta.
Sayangnya, kemenangan itu tidak bisa dilanjutkan di laga berikutnya. Timnas Indonesia kembali menelan kekalahan telak saat menghadapi China, di mana skor kali ini 0-5. Sementara di laga terakhir, Tim Garuda kalah 1-3 dari Bahrain.
Skuat Timnas Indonesia di Piala Asia 2004
- Kiper: Hendro Kartiko, I Komang Putra, Yandri Pitoy
- Belakang: Aples Tecuari, Ardi Warsidi, Maman Abdurrahman, Harry Saputra, Firmansyah, Hamka Hamzah, Agung Setyabudi, Alexander Pulalo, Ismed Sofyan
- Tengah: Ponaryo Astaman, Budi Sudarsono, Syamsul Chaeruddin, Amir Yusuf Pohan
- Depan: Jaenal Ichwan, Elie Aiboy, Aliyudin, Bambang Pamungkas, Rochi Putiray, Agus Indra Kurniawan
Perjalanan di Piala Asia 2004
Qatar 1-2 Timnas Indonesia
- (Gol: Magid Mohamed 83'; Budi Sudarsono 26', Ponaryo Astaman 48')
Timnas Indonesia 0-5 China
- (Gol: Shao Jiayi 25', 66', Hao Haidong 40', Li Ming 51', Li Yi 80')
Bahrain 3-1 Timnas Indonesia
- (Gol: Husain Ali 43', A'ala Hubail 57', Talal Yousef Mohammed 82'; Elie Aiboy 75')
Kandang Kita pada 2007 dan Keikutsertaan Terakhir Hingga Saat Ini
Setelah tiga kali berturut-turut mengikuti Piala Asia dengan lolos dari fase penyisihan, Timnas Indonesia akhirnya merasakan lolos otomatis pada Piala Asia 2007. Tim Garuda bersama Malaysia, Thailand, dan Vietnam, menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Asia edisi ke-14 itu.
Sebagai satu dari empat tuan rumah, tentu harapannya Timnas Indonesia bisa melangkah jauh di Piala Asia kali ini. Namun, harus diakui pada saat itu, antusiasme terhadap Tim Garuda tidak bisa dikatakan maksimal pada awal turnamen.
Faktanya, Tim Garuda hanya mendapatkan dukungan dari 60 ribu penonton yang datang ke Stadion Utama Gelora Bung Karno. Jumlah tersebut memang terbilang banyak, tapi tidak lebih banyak jika membandingkannya dengan dua pertandingan berikutnya, yang masing-masing dihadiri oleh 88 ribu penonton.
Melonjaknya jumlah penonton di laga kedua dan ketiga tak lepas dari aksi Bambang Pamungkas dkk. yang cemerlang di pertandingan pertama. Dalam laga pembuka, Timnas Indonesia berhasil meraih kemenangan 2-1 atas Bahrain.
Gol Budi Sudarsono dan Bambang Pamungkas di laga itu sukses meningkatkan animo masyarakat yang ingin menyaksikan secara langsung pertandingan Tim Garuda di SUGBK. Sayang, mungkin bagi sekitar 22 ribu penonton yang tidak hadir di laga perdana, antusiasme mereka untuk melihat kemenangan terlambat.
Timnas Indonesia kalah 1-2 dari Arab Saudi pada pertandingan kedua. Gol Elie Aiboy tidak bisa menyelamatkan Indonesia dari kekalahan yang membuat para penonton agak kecewa. Namun, kekalahan tipis itu juga membuat harapan para penonton melihat tim kesayangannya lolos ke fase knockout tetap terjaga.
Buktinya, dalam laga terakhir grup kontra Korea Selatan, SUGBK masih dipadati oleh 88 ribu penonton yang hadir. Namun, lagi-lagi Tim Garuda kalah dalam laga ini. Timnas Indonesia kalah 0-1 dari Korsel dan tersingkir dari Piala Asia.
Setelah itu, Timnas Indonesia belum pernah lagi tampil di level Piala Asia.
Skuat Timnas Indonesia di Piala Asia 2007
- Kiper: Yandri Pitoy, Ferry Rotinsulu, Markus Horison
- Belakang: Erol Iba, Ricardo Salampessy, Maman Abdurrahman, Charis Yulianto, Ismed Sofyan, Harry Saputra, Supardi Nasir, Achmad Jufriyanto, Muhammad Ridwan
- Tengah: Eka Ramdani, Mahyadi Panggabean, Ponaryo Astaman, Firman Utina, Syamsul Chaeruddin, Atep
- Depan: Elie Aiboy, Budi Sudarsono, Zaenal Arief, Bambang Pamungkas, Ahmad Amiruddin
Perjalanan di Piala Asia 2007
Timnas Indonesia 2-1 Bahrain
- (Budi Sudarsono 14', Bambang Pamungkas 64' | Sayed Mahmood Jalal 27')
Arab Saudi 2-1 Timnas Indonesia
- (Yasser Saeed Al Qahtani 12', Saad Al Harthi 90' | Elie Aiboy 17')
Timnas Indonesia 0-1 Korea Selatan
Baca Juga
Sudah Sembuh dari Cedera, Mungkinkah Asnawi Mangkualam Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia? PSSI Menjawab
Super Pede! Herve Renard Yakin Bawa Arab Saudi ke Piala Dunia 2026, Pantang Kalah di Markas Timnas Indonesia
Waduh... Wasit Duel Timnas Indonesia Vs Jepang Ternyata Punya Catatan Kontroversial di Liga 1
- (Kim Jung-woo 34')