Bola.com, Jakarta - Carl Fogarty merupakan salah satu pembalap terbaik di ajang Kejuaraan Dunia Superbike. Dia merupakan juara Superbike pada musim 1994, 1995, 1998, dan 1999.
Meskipun tidak pernah tampil satu musim penuh, sosok Carl Fogarty juga pernah mengikuti kelas tertinggi Kejuaraan Dunia Balap Motor sebanyak enam kali.
Oleh karena itulah, Fogarty tahu betul cara bersikap pembalap pada eranya, baik di Superbike maupun kelas 500cc (kini bernama MotoGP).
Secara terang-terangan, Fogarty pun mengkritik sikap pembalap era sekarang yang menurutnya terlalu baik. Hubungan antar satu pembalap dengan yang lainnya, ia nilai terlalu akrab.
"Mereka semua kini adalah teman baik. Mereka bersepeda dan mendaki gunung bersama. Saat ini, mereka seakan tidak boleh mempunyai karakteristik khusus. Semua karena media dan sponsor," kata Fogarty.
"Dahulu ketika saya tidak finis karena ban belakang, saya bilang ban Michelin sangat buruk. Anda tidak bisa melakukannya saat ini," tambahnya.
Saksikan Video Pilihan Kami:
MotoGP
Komentar Carl Fogarty di atas memang ditujukan untuk pembalap yang mentas di Superbike. Namun menurutnya pada ajang MotoGP, hal sama juga terjadi.
"Pada era saya ada Kevin Schwantz, Wayne Rainey, Mick Doohan, atau Wayne Gardner. Mereka bad guys, yang tidak berteman satu sama lain," Fogarty memberikan penilaian.
"Berbeda dengan hari ini. Semua orang seakan mencintai Valentino Rossi. Kini semua terlalu berbau politik," lanjutnya.
Lebih lanjut Fogarty menilai, jika semua pembalap memiliki karakteristik berbeda-beda yang menonjol, aspek ini bisa jadi hal menarik untuk fans.
"Pada era saya, balapan seperti tinju. Awalnya kami perang kata-kata, lalu kami bertarung di trek," pria asal Inggris itu menerangkan.
Sumber: gpone.com