Bola.com, Jakarta - Robin van Persie menuturkan, dirinya merasa diusir pergi oleh Louis van Gaal. Kariernya pun hancur berantakan meski telah mengerahkan yang terbaik selama berseragam Manchester United.
Van Persie bisa dikatakan menjadi salah satu rekrutan terbaik Setan Merah dalam satu dekade terakhir. Berkat kehadirannya, Setan Merah berhasil memenangkan gelar juara EPL ke-20 mereka di musim 2012/13 silam.
Namun pada tahun 2015 Van Persie secara mengejutkan hengkang dari United. Ia memutuskan pindah ke Turki untuk memperkuat Fenerbahce.
Van Persie menyebut bahwa kepindahannya dari United pada saat itu bukan atas kehendaknya. "Saya sempat berbicara dengan Louis van Gaal, dan ia mengatakan ini kepada saya 'Oke Robin, kita harus berpisah. Saya pelatih tim ini dan anda pemain saya, anda harus pergi, waktumu sudah habis di sini," ujar Van Persie kepada High Performance Podcast.
Van Persie menyebut bahwa saat Van Gal memutuskan menjualnya, sang pelatih sama sekali tidak berkompromi dan cenderung bersikap dingin padanya.
"Pada saat itu saya menjawab 'Oke, namun saya masih memiliki kontrak di sini?' dan ia menjawab 'Saya tidak peduli akan hal itu'. Itu sangat kejam. Memang pada saat itu saya merasa akan terjadi sesuatu, namun saya tidak menyangka situasinya akan sekejam ini."
"Caranya mengatakan itu juga sangat berbekas, dan ada banyak hal yang terbesit di benak saya saat ia menyampaikan itu pada saya. Saya masih memiliki kontrak di tim ini, keluarga saya juga sedang bahagia, dan itu tahun ke-11 saya tinggal di Inggris. Kami semua bahagia tinggal di Inggris, lalu bagaimana selanjutnya?"
"Anak-anak saya masih bersekolah dan mereka memiliki teman-teman mereka, sehingga hal-hal seperti ini langsung berkecamuk di otak saya dan saya bingung bagaimana harus bereaksi akan situasi itu."
Video
Mental Hancur Berkeping-keping
Van Persie menyebut bahwa perlakuan van Gaal kepadanya memang cenderung kejam di beberapa saat sebelum ia diminta pergi. Ia menyebut sikapnya itu telah menjatuhkan mentalnya.
"Pada saat itu saya mengatakan 'Oke kita lihat apa yang akan terjadi nanti. Itu adalah opini anda, namun saya punya kontrak dan saya bahagia bermain di Inggris dan Manchester United. Jadi kita lihat apa yang akan terjadi nanti.'"
"Setelah mengatakan itu saya menjabat tangannya lalu pergi. Namun apa yang ia katakan itu begitu kejam dan keras. Saya mencoba untuk tetap tenang namun apa yang ia lakukan itu benar-benar mempengaruhi saya." ujarnya.
Van Persie sendiri lalu hijrah memperkuat Fenerbahce. Pada tahun 2018 ia memutuskan pulang ke Belanda untuk memperkuat Feyenoord.
Satu tahun memperkuat klub masa kecilnya, sang striker memutuskan penisun di tahun 2019 yang lalu.
Sumber asli: High Performance Podcast
Disadur dari: Bola.net (Serafin Unus Pasi, pubished 21/4/2020)