Jakarta - Keputusan ESPN mempercepat penayangan serial dokumenter Michael Jordan berjudul The Last Dance nampaknya sangat tepat. The Last Dance jadi buah bibir di seluruh dunia dan berhasil memecahkan rekor.
“The Last Dance” awalnya akan dirilis ESPN dan Netflix mulai Juni 2020. Namun karena wabah virus corona COVID-19, rilis “The Last Dance” dipercepat menjadi 19 April. Langkah ini diambil karena publik butuh hiburan setelah NBA dihentikan sejak pertengahan Maret.
Serial dokumenter Michael Jordan bersama Chicago Bulls itu menjadi tayangan dokumenter terlaris sepanjang sejarah ESPN. Rating The Last Dance menjadi yang terbaik sepanjang masa.
ESPN melaporkan The Last Dance edisi pertama yang tayang 19 April 2020 pukul 9-10 malam waktu Amerika Serikat ditonton 6,3 juta orang. Sedangkan untuk episode kedua dokumenter Michael Jordan yang disiarkan sejam kemudian mampu menyedot 5,8 juta penonton khusus untuk Amerika Serikat.
Dua episode The Last Dance ini jauh mengungguli program original ESPN terlaris sebelumnya yakni kisah Bo Jackson berjudul “You Don’t Know Bo" yang tayang tahun 2012 dengan penonton 3,6 juta.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Acara Paling Laku
Serial dokumenter Michael Jordan "The Last Dance" juga menjadi acara terlaris ESPN sejak kemenangan LSU atas Clemson di College Football National Championship pada 13 Januari lalu.
The Last Dance otomatis juga mampu meraih lebih banyak penonton dari beberapa pertandingan NBA yang disiarkan langsung ESPN.
Angka 6,3 juta penonton sendiri hanya untuk penonton televisi, belum termasuk yang menyaksikan lewat streaming. Rencananya The Last Dance akan berjumlah 10 episode. Setiap pekannya akan ditayangkan dua episode.
Di Indonesia sendiri, serial dokumenter The Last Dance dapat ditonton melalui Netflix.
Sumber asli: NBA
Disadur dari: Liputan6.com (Thomas/Adyaksa Vidi, published 22/4/2020)