Bola.com, Jakarta - Sosok Atep Rizal tentu tidak akan lepas dari tim Persib Bandung setelah menjadi kekuatan tim berjulukan Maung Bandung selama 10 musim. Pemain yang selalu bernomor punggung 7 saat di Persib itu sudah dikenal sebagai ikon tim.
Maklum dalam meniti kariernya sebagai pesepak bola, Atep mengawalinya di salah satu SSB di Kota Bandung yakni SSB UNI. Setelah menimba ilmu di SSB UNI, kemampuan Atep Rizal pun semakin terasah. Ia sempat menjadi kekuatan Persib junior dan membawa juara pada Piala Suratin.
Rentetan fakta di atas membuat pemain kelahiran Cianjur, 5 Juni 1985 tersebut semakin memiliki rasa percaya diri dalam menjalani karier. "Di UNI saya belajar bermain bola selama tiga tahun, di situ ada juga Eka Ramdani, satu mes sama saya," ujar Atep.
Bersama Persib junior Atep bermain mulai 2002-2004. Ia pun kerap terpanggil timnas seperti U-19 dan U-23. Kepiawaiannya dalam bermain bola membuat Persija Jakarta kepincut. Nama Atep pun mulai bersinar di kompetisi tertinggi setelah bergabung dengan Persija Jakarta
Atep memperkuat Persija pada tahun 2004-2008. Meski memperkuat Persija, Atep sempat berujar suatu saat ingin bergabung ke Persib Bandung.
"Saya mulai belajar di UNI Bandung dan harapan saya saat itu ingin ke Persib tapi belum ada kesempatan, mungkin suatu saat nanti akan ke Persib," ujar Atep kala itu.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Harapan Terealisasi
Tidak lama kemudian keinginan Atep Rizal terealisasi. Dia akhirnya gabung Persib pada musim 2008-2009 saat tim dilatih Jaya Hartono. Kala itu, kedatangannya sedikit di pandang sebelah mata para Bobotoh.
Maklum ia membawa predikat sebagai eks pemain Persija Jakarta. Seperti diketahui, rivalitas Persib-Persija sangat tinggi. Hubungan suporter kedua tim juga selalu panas.
Namun, lambat laun Bobotoh bisa menerimanya dan bahkan menjadi idola baru di tim Pangeran Biru. Sosok Atep pun semakin melekat dengan Persib. Bahkan para Bobotoh pun memberi julukan "Lord Atep".
Terlebih, sosok Atep kerap dipercaya jadi kapten tim hingga Persib juara ISL pada 2014. Di musim 2014 Atep menjadi pahlawan Persib setelah mencetak gol spektakuler ke gawang Arema Cronous yang mengantarkan Persib ke final ISL 2014.
Tidak Dipertahankan Persib
Tahun 2015 lalu, ISL sempat ditunda. Sehingga Persib menjalani kompetisi AFC Cup 2015 sebelum liga dimulai. Di kompetisi ini, Atep selalu mencetak gol, dengan rasio gol satu per pertandingan AFC Cup.
Selain itu di Liga 1 2018, Atep selalu dimainkan menjadi starter setelah performanya meningkat secara signifikan. Setelah 10 tahun membela Persib, nama Atep ternyata pemain yang tidak dipertahankan Persib untuk kompetisi Liga Indonesia 2019.
Dia menjadi ikon Persib yang terbuang setelah memnbawa juara ISL 2014 dan Piala Presiden 2015. Keputusan itu sangat di luar dugaan Atep. Dia tidak menduga bakal terbuang dari Persib.
Padahal, sejak gabung Persib, ia punya harapan pensiun di tim Maung Bandung. "Kaget dan sedih juga. Saya diberi keputusan jelang latihan perdana musim 2019," imbuh Atep.
Lepas dari Persib, Atep gabung klub Liga 2, Mitra Kukar untuk menghadapi Piala Presiden 2019. Kemudian tahun 2020, ia memperkuat tim promosi Liga 2, PSKC Cimahi.
Baca Juga
Timnas Indonesia Tanpa Kevin Diks dalam Duel Kontra Arab Saudi, Shin Tae-yong: Kami Tetap Bertekad Menang
Maarten Paes Kembali Dapat Sorotan, Bisa Jadi Kunci Timnas Indonesia untuk Jungkalkan Arab Saudi
Pelatih Gres Arab Saudi Nilai Timnas Indonesia Kuat dan Masih Punya Peluang Lolos ke Piala Dunia 2026, meski Kalah 2 Kali Beruntun