Ismed Sofyan Menolak Menyerah dengan Usia Senja

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 22 Apr 2020, 16:45 WIB
Pemain Persebaya Surabaya, Nelson Alom (kanan) membayangi pemain Persija Jakarta, Ismed Sofyan pada laga Gojek Liag 1 bersama Bukalapak di Stadion PTIK, Jakarta (26/6/2018). Persija dan Persebaya bermain imbang 1-1. (Bola.com/Nick Hanoatubun)

Bola.com, Jakarta - Ismed Sofyan tidak mau menyerah dengan umur. Usianya boleh akan menginjak 41 tahun pada 28 Agustus mendatang, tapi semangatnya untuk merumput masih terbilang besar.

Saat rekan-rekan seangkatannya hampir tidak tersisa karena telah pensiun, Ismed Sofyan menolak untuk melepaskan statusnya sebagai pesepak bola.

Advertisement

Mantan pemain Persijatim Jakarta Timur ini tetap bersikeras untuk bermain. Beruntung, Persija Jakarta menghargai keputusan mantan kaptennya tersebut.

Ismed Sofyan memasuki musim ke-18 bersama Persija pada  tahun ini. Sadar bukan lagi pilihan utama, pemain kelahiran Aceh itu tetap profesional dengan menjaga kondisi.

Dua musim belakangan, Ismed Sofyan mulai kehilangan posisinya sebagai bek sayap kanan Persija. Dia kalah bersaing dengan Novri Setiawan pada tahun lalu dan Marco Motta untuk musim ini.

"Usia saya saat ini tidak muda lagi bagi pesepak bola. Tapi, saya bersyukur masih bisa diberikan kesehatan dan masih bisa beraktivitas seperti biasa," ujar Ismed Sofyan dinukil dari laman Persija.

"Yang terpenting saat ini adalah saya harus menjaga pola makan serta pola hidup yang sehat," imbuh Ismed Sofyan membeberkan kunci menjaga kondisi agar tetap stabil.

Video

2 dari 2 halaman

Kumpul Keluarga

Kapten Persija Jakarta, Ismed Sofyan, saat pertandingan melawan Arema FC pada laga Liga 1 di SUGBK, Jakarta, Sabtu (31/3/2018). Persija menang 3-1 atas Arema FC. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Pada saat pandemi virus corona seperti ini, Ismed Sofyan memilih pulang kampung ke Aceh. Momentum ini menjadi momen bersilaturahmi dengan keluarga besarnya.

Meski begitu, Ismed mengaku tetap berlatih dari rumah. Sebagai pemain, dia dituntut untuk tetap profesional agar kemampuannya tidak menurun drastis.

"Yang terpenting tetap berada di rumah. Apalagi banyak yang bisa saya lakukan. Kalau saya berkumpul bersama orang tua dan sanak saudara. Saya juga tidak lupa menjaga pola latihan," tutur Ismed.

Berita Terkait