Bola.com, Jakarta - Hansamu Yama Pranata menjadi satu di antara pemain belakang terbaik yang dimiliki Timnas Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Dalam 10 tahun terakhir, tidak banyak pemain yang mampu memperlihatkan performa bagus di lini pertahanan Tim Garuda.
Meski usianya masih muda, Hansamu mampu memperlihatkan permainan yang apik. Performa yang diperlihatkannya terus meningkat sejak keberhasilan menjuarai Piala AFF 2013 bersama Timnas Indonesia U-19, di mana ia kemudian terpilih sebagai kapten Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2017 dan Asian Games 2018.
Bahkan, Hansamu sudah menjadi langganan Timnas Indonesia senior sejak 2017 hingga saat ini. Total sudah 21 pertandingan dimainkan Hansamu di level senior, di mana bek tengah ini juga sudah mempersembahkan dua gol untuk Tim Garuda ketika Piala AFF 2016, di mana tim asuhan Alfred Riedl itu mampu melangkah hingga final hingga kalah dari Thailand.
Keberadaan Hansamu Yama Pranata diharapkan bisa menjadi penerus sejumlah pemain yang lebih senior di posisinya, seperti Hamka Hamzah.
Pemain senior yang kini memperkuat Persita Tangerang itu sebenarnya berkiprah di Timnas Indonesia pada 2004 hingga 2014. Namun, penampilan apiknya di lini pertahanan Tim Garuda, terutama di Piala AFF 2010 mampu membawa timnya final.
Namun, setelah itu Hamka tidak lagi masuk dalam skuat Garuda di Piala AFF 2012 dan 2014. Ia justru tampil memperkuat Timnas Indonesia dalam enam laga kualifikasi Piala Dunia 2014 dan dua pertandingan kualifikasi Piala AFC 2015.
Dalam 10 tahun kariernya bersama Timnas Indonesia, Hamka Hamzah mencatatkan 31 penampilan.
Meski sudah pensiun dari Timnas Indonesia sejak 2014, Hamka masih bermain di level tertinggi sampai saat ini. Setelah musim lalu hengkang dari Arema FC, kini Hamka Hamzah memperkuat Persita Tangerang dalam usia 36 tahun.
Satu nama lain yang juga tampil bagus di Timnas Indonesia dalam satu dekade terakhir adalah Fachruddin Aryanto. Penampilan pertamanya bersama Timnas Indonesia terjadi di Piala AFF 2012, di mana pemain yang saat itu membela PSS Sleman itu menjadi pilihan sebagai starter dalam dua laga.
Setelah itu, Fachruddin terus mendapatkan kepercayaan untuk membela Timnas Indonesia. Ia dibawa Alfred Riedl dalam Piala AFF 2014. Namun, saat itu, Fachruddin belum mendapat kesempatan dari pelatih asal Austria itu untuk turun dalam tiga pertandingan di Vietnam.
Kepercayaan dari Alfred Riedl baru benar-benar didapatkannya pada Piala AFF 2016. Ia bermain dalam enam pertandingan yang dijalani Tim Garuda dan berhasil mencetak satu gol di turnamen tersebut.
Sempat digadang-gadang bakal menjadi satu di antara tiga pemain senior yang akan memperkuat Timnas Indonesia U-23 di Asian Games 2018, Fachruddin tidak mendapat kesempatan itu tapi kembali ke Tim Garuda di Piala AFF 2018.
Dalam empat laga yang dimainkan Tim Garuda di babak grup, Fachrudin tiga kali dipercaya menjadi starter. Hingga saat ini Fachruddin Aryanto sudah 35 kali membela Timnas Indonesia dan mencetak tiga gol.
Video
Dua Pengawal Sayap Pertahanan
Dalam sepak bola, meski ada dua pemain di pusat pertahanan, tentu masih dibutuhkan dua pemain lagi yang mengawal pertahanan di kedua sisi sayap. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia memiliki begitu banyak pemain yang sangat bagus bermain di posisi ini, baik di klub, maupun di Timnas Indonesia kategori umur.
Namun, jika bicara dalam 10 tahun terakhir, tentu nama Muhammad Nasuha tidak boleh dilupakan. Bek sayap kiri ini tampil luar biasa saat membela Timnas Indonesia di Piala AFF 2010.
Pemain yang satu ini tidak lama berada di Timnas Indonesia. Ia hanya memperkuat Tim Garuda mulai dari 2009 hingga 2011. Ia begitu cepat menghilang dari Timnas Indonesia karena harus menghadapi rentetan cedera yang membuatnya tak bisa kembali membela Negara.
Namun, performa yang diperlihatkan mantan bek Persija Jakarta ini memang luar biasa di Piala AFF 2010.
Nasuha bermain begitu spartan di lini pertahanan Timnas Indonesia. Bahkan pemain sayap kiri dengan kecepatan tinggi ini kerap maju membantu penyerangan dari sisi kiri dan melepaskan umpan-umpan matang ke jantung pertahanan lawan.
Satu gol dipersembahkannya saat menghadapi Malaysia di leg kedua final Piala AFF 2010. Sayang, gol yang membawa kemenangan 2-1 untuk Indonesia itu tidak bisa membuat trofi juara menjadi milik Tim Garuda karena Malaysia unggul agregat 4-2.
Dalam Piala AFF 2010, ada nama Beny Wahyudi. Pemain yang berposisi sebagai bek sayap tersebut dibawa Alfred Riedl sebagai pelapis untuk Zulkifli Syukur. Namanya pun belum terlalu dikenal saat itu, mengingat baru pada tahun itu dirinya bergabung bersama Timnas Indonesia.
Setelah bermain tujuh kali untuk Timnas Indonesia pada 2010 dan lima kali pada 2011, Beny Wahyudi hilang dari skuat Timnas Indonesia, termasuk saat kisruh dualisme kompetisi. Beny Wahyudi baru kembali dipanggil oleh Alfred Riedl untuk mengikuti Piala AFF 2016.
Sinar kecemerlangan Beny di sisi sayap kanan pertahanan Timnas Indonesia mulai terlihat. Total 11 pertandingan, baik uji coba maupun pertandingan di Piala AFF 2016, menjadi torehan pemain yang saat itu tengah memperkuat Arema FC.