Bola.com, Kediri - Sebuah ide dilontarkan pelatih Persik Kediri, Joko Susilo, terkait penyelenggaraan turnamen pengganti jika kompetisi Liga 1 dan Liga 2 musim 2020 pada akhirnya dibatalkan karena pandemi virus corona. Eks pelatih Arema ini melontarkan ide klub peserta tidak perlu menggunakan pemain asing dalam ajang tersebut.
Menurut Joko, ide tersebut tidak lepas dari usulnya sebelum ini bahwa turnamen tersebut tidak sekadar diikuti klub Liga 1. Dengan tak adanya pemain asing, pelatih berlisensi AFC Pro ini menambahkan, kekuatan klub-klub Liga 1 dan tim-tim kasta kedua tidak bakal terlalu timpang.
"Selama ini, peran pemain asing kan sangat sentral," kata Joko, kepada Bola.net.
"Jika pemain asing ditiadakan, persaingan tentu akan lebih terbuka. Pasalnya, klub-klub Liga 2 dan lain-lain yang tidak punya pemain asing bisa mengimbamgi klub-klub Liga 1," imbuh pelatih Persik Kediri itu.
Sebagai pengganti pemain asing, menurut Joko, klub-klub bisa memainkan pemain U-18, bahkan bisa diusulkan untuk wajib menggunakannya. Hal ini tak lepas dari akan berlaganya Indonesia di ajang Piala Dunia U-20 pada 2021 mendatang.
"Hal ini bisa jadi akan memunculkan banyak talenta muda, yang bisa jadi tambahan bagi Timnas Indonesia untuk ajang Piala Dunia U-20," papar Joko.
"Dulu, ketika ada kewajiban memainkan pemain-pemain muda, bisa dilihat berapa banyak talenta muda yang muncul. Hal ini bisa diulang saat ini," sambungnya.
Sebelumnya, PSSI memastikan Maret hingga Juni 2020 merupakan status keadaan tertentu darurat bencana. Hal ini tak lepas dari merebaknya persebaran virus corona di Indonesia.
Dalam keputusan tersebut, PSSI menunda jadwal lanjutan kompetisi sampai 29 Mei 2020. Jika status darurat bencana tidak diperpanjang pemerintah, kompetisi akan dihelat mulai 1 Juli 2020.
Namun, jika pemerintah memperpanjang status darurat bencana, atau PSSI menganggap kondisi belum ideal, maka musim kompetisi ini akan dihentikan.
Video
Tidak Perlu Merasa Khawatir
Jika kompetisi dihentikan, ada rencana untuk menggelar turnamen pengganti. Namun, sejauh ini, belum bisa dipastikan seperti apa detail konsep turnamen tersebut.
Joko menampik kekhawatiran bahwa turnamen bakal hambar tanpa kehadiran pemain asing. Menurutnya, kekhawatiran tersebut sama sekali tidak beralasan.
"Dulu era perserikatan pun tak ada pemain asing. Namun, bisa dilihat bagaimana animo penonton," kata Joko.
"Saat ini kan kondisinya pun tidak normal. Kenapa tidak sekalian kita jadikan turnamen ini sebagai ajang mematangkan pemain-pemain muda Indonesia? Saya rasa ini bakal sangat bermanfaat," tegas pelatih Persik Kediri itu.
Sumber: Bola.net
Disadur dari: Bola.net (Dendy Gandakusumah/Serafin Unus Pasi, published 22/4/2020)