Bola.com, Jakarta - Turkmenistan menjadi salah satu negara yang tetap memutar kompetisi domestik di tengah pandemi virus corona COVID-19. Mantan pemain Persib Bandung, Artur Gevorkyan, bermain di sana. Bagaimana perasaannya?
Artur Gevorkyan saat ini membela klub FC Ahal yang nangkring di jajaran papan atas Liga Turkmenistan.
Saat ini Liga di negara bekas pecahan Uni Soviet itu sudah memasuki pekan keempat sejak dibuka bulan Maret lalu.
Seusai kontraknya tak diperpanjang oleh Persib, gelandang sayap gaek berusia 35 tahun itu kembali ke FC Ahal yang pernah dibela sebelum mencicipi atmosfer sepak bola Indonesia.
Sekadar informasi Ahal kini memuncaki klasemen sementara Liga Turkmenistan dengan rapor 3 kemenangan beruntun. Yang terkini pada Senin (20/4/2020), Ahal menghantam salah satu pesaing utama Sagadam dengan skor 2-0.
Sebelum pertandingan tersebut, Gevorkyan meladeni wawancara singkat dengan media lokal Championat Asia.
Pemain yang mencetak tiga gol dalam sembilan penampilan di Persib itu mengomentari situasi kompetisi yang tetap bergulir di tengah ancaman virus corona.
"Semuanya baik-baik saja di negara kami sehingga kompetisi tetap bisa berlangsung, tapi para pemain tetap memiliki tanggung jawab terhadap situasi ini," ucap Artur Gevorkyan.
"Sekarang seluruh dunia menyaksikan kompetisi di Turkmenistan, tentu saja hal ini menyenangkan," ujar sang pemain.
Video
Selalu Diingat Bobotoh
Aksi Artur Gevorkyan akan selalu diingat bobotoh. Ia jadi dewa penyelamat bagi Persib, lewat golnya saat bersua rival abadi Persija dalam duel Liga 1 pada 10 Juli 2019, yang berkesudahan 1-1.
Gevorkyan juga bertekad membantu klubnya juara Liga Turkmenistan dengan modal start yang gemilang musim ini.
"Setiap tahun, Ahal mencoba menduduki peringkat pertama di liga. Kami harus melanjutkan semangat ini dan saya pikir kami akan sukses memenuhi target juara musim ini," tutur sang gelandang.
Menurut data WHO sampai awal pekan ini, belum ada laporan kasus positif pasien COVID-19 di Turkmenistan. Negara itu melakukan pencegahan lebih dini sejak Januari lalu. Mulai dari menutup jalur penerbangan dari negara terdampak, memulangkan turis asing yang hendak masuk, serta membangun zona karantina khusus jauh dari ibu kota untuk mengalihkan lalu lintas udara.