Bola.com, Jakarta - Jauh sebelum bergabung dengan Bali United, Ilija Spasojevic pernah punya cita-cita tinggi. Penyerang kelahiran Bar, Montenegro itu berkeinginan untuk membela Real Madrid.
Namun, harapan Spaso, panggilannya, tidak kesempaian. Saat usianya baru menginjak 24 tahun, mantan pemain Dinamo Tbilisi di Liga Georgia ini malah telah memulai kiprahnya di Indonesia.
Klub Liga Primer Indonesia (LPI), Bali Devata, menjadi persinggahan pertama Spaso di Tanah Air pada 2011. Striker berusia 32 tahun ini sempat berganti klub sebanyak enam kali sebelum memperkuat Bali United sejak 2018.
"Waktu kecil saya bercita-cita bermain untuk Real Madrid. Tapi tidak terjadi. Memang awalnya saya tak menyangka pernah bermain di Asia karena berpikir bermain di Eropa. Mulai usia 24 saya bermain di Asia. Sepak bola Asia jauh lebih bagus daripada yang saya pikirkan," ujar Ilija Spasojevic dinukil dari YouTube Bali United.
Setelah berkostum Bali Devata, Ilija Spasojevic hijrah ke Mitra Kukar pada 2013, Putra Samarinda pada 2014, Persib Bandung pada 2015, Melaka United pada 2016-2017, dan Bhayangkara FC pada 2017. Tiga tahun lalu, pemain kelahiran 11 September 1987 ini resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).
Saksikan Video Pilihan Kami:
Baru Tiba di Indonesia, Sudah Langsung Betah
Musim pertama berkarier di Indonesia begitu membuat Ilija Spasojevic terkesan. Karena itu, dia punya firasat bakal berkarier panjang di sepak bola nasional.
Benar saja. Selama sembilan tahun belakangan, Spaso hanya satu setengah tahun betah di Melaka United, klub Liga Malaysia. Pada pertengahan 2017, dia memutuskan untuk kembali ke Indonesia demi membela Bhayangkara FC. Tidak lama setelah bergabung, penyerang bertubuh tinggi ini langsung mengantungi paspor Indonesia.
"Saya datang pada 2011 dan langsung merasa nyaman dan ada feeling akan tinggal lama dan langsung belajar bahasa Indonesia. Tapi baru lancar beberapa tahun kemudian," imbuh Spaso.
Baca Juga