Bola.com, Jakarta - Indonesia pernah memiliki talenta yang digadang-gadang bakal memiliki masa depan cerah di sepak bola, yaitu Syamsir Alam. Namun, Syamsir Alam yang pernah dijuluki Bocah Ajaib itu tak mampu bersaing.
Syamsir Alam lahir dari pasangan Edinas Sikumbang dan Yuliana. Sejak kecil, Syamsir Alam sejatinya tak memiliki ketertarikan pada sepak bola, melainkan lebih berminat pada bulutangkis.
"Dulu saat masih kecil hingga kelas 3 SD, sebenarnya saya bercita-cita ingin menjadi pebulutangkis andal," kata Syamsir Alam pada 2011.
Perlahan niat menekuni dunia bulutangkis diurungkannya. Syamsir Alam mulai menyukai sepak bola dan berhasil tampil pada Kejuaraan Asia di Bangkok, Thailand. Ketika itu, Syamsir Alam nekat bermain padahal event tersebut untuk U-14.
Syamsir Alam kemudian dimasukkan ayahnya ke SSB Depok. Bakat Syamsir ternyata terendus legenda Timnas Indonesia, Ronny Pattinasarany. Kemudian Syamsir diajak bergabung ke SSB ASIOP. Ini menjadi langkah pembuka karier Syamsir Alam.
Kemudian di usia yang masih belia, Syamsir Alam terpilih masuk ke dalam program pelatihan pesepak bola muda yang digelar PSSI. Program yang bernama Sociedad Anonima Deportiva (SAD) itu membawa Syamsir Alam menimba ilmu ke Uruguay selama empat tahun.
Nama Syamsir Alam semakin akrab di Indonesia saat membela Timnas Indonesia U-19 pada ajang kualifikasi Piala Asia U-19 2007 di Vietnam. Syamsir mengaku selalu terkenang dengan momen tersebut.
Pada pertandingan terakhir kualifikasi Grup F, Syamsir Alam membantu Timnas Indonesia U-19 menaklukkan Hong Kong dengan skor 4-1 berkat dua gol yang diciptakannya. Satu gol yang dicetaknya pada detik ke-18 membuat Syamsir Alam memecahkan rekor sebagai gol tercepat di Timnas Indonesia.
"Itu kenangan manis yang saya sering liat cuplikannya untuk terus membangkitkan semangat," ucap Syamsir Alam.
Penampilan apik Syamsir Alam kemudian membuat Club Atletico Penarol pada 2008 tertarik. Syamsir Alam juga sempat menimba karier junior bersama klub Belanda SC Heerenveen (2009) dan SBV Vitesse (2010). Karier Syamsir Alam semakin menanjak setelah bergabung dengan CS Vise.
Ini juga menjadi langkah awal Syamsir Alam promosi ke Timnas Indonesia U-23. Berkat penampilan di klub Belgia itu, Syamsir Alam dimasukkan ke Timnas Indonesia U-23 untuk tampil di SEA Games 2013.
Akan tetapi, Syamsir Alam gagal bersinar di Belgia dan hanya bermain sebanyak 10 kali selama rentang 2011-2013. Setelah SEA Games, Syamsir Alam memutuskan berkarier di Indonesia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Kalah Bersaing
Karier sepak bola Syamsir Alam di Indonesia berawal dari Sriwijaya FC. Ketika itu, Syamsir Alam memutuskan bergabung dengan Laskar Wong Kito pada 2013.
Namun, pengalaman bermain di CS Vise ternyata bukan garansi bisa bersaing di Sriwijaya FC. Syamsir Alam hanya mampu tampil sebanyak enam kali dan memutuskan hengkang pada 2014.
Syamsir Alam kemudian melanjutkan kariernya ke Pelita Bandung Raya. Bisa dibilang bersama PBR adalah masa-masa terbaik karier Syamsir Alam.
Pemain kelahiran Agam, Sumatra Barat, 6 Juli 1992 itu berhasil mencetak lima gol dalam 27 pertandingan bersama PBR. Namun, jumlah tersebut dianggap masih minim untuk pemain yang berperan sebagai penyerang.
Pada 2016, Syamsir Alam sempat membela Persiba Balikpapan. Lagi-lagi kariernya tak berlangsung lama dan hanya tampil sebanyak 10 kali tanpa mencetak sebiji gol pun. Setelah itu, karier Syamsir Alam pun tenggelam.
Banting Setir
Lama tak terdengar, Syamsir Alam kemudian kembali menghiasi layar kaca. Namun, kali ini Syamsir Alam bukan lagi sebagai pesepak bola.
Syamsir Alam kerap masuk televisi karena menjadi pembawa acara program televisi bertema petualangan. Sejak saat itu Syamsir mengaku sudah gantung sepatu dan memilih menekuni profesinya sebagai artis.
"Setahun ini sudah enggak main bola sih. Sekarang kan fokus nge-host di My Trip My Adventure. Jadi, di dunia hiburan saja," kata Syamsir Alam pada 2019.
Nama Syamsir Alam semakin dikenal publik karena berpacaran dengan Bunga Jainal. Keduanya akhirnya resmi menikah pada 22 Maret 2020.
Meskipun sudah pensiun, Syamsir Alam masih memiliki keinginan untuk bermain sepak bola. Dia yakin jika masih ada kesempatan akan diambilnya di masa depan.
"Tawaran bermain sih ada. Kalau memang jodohnya, mungkin akhir tahun atau awal tahun. Balik lagi, kalau jodoh enggak ke mana," ujar Syamsir Alam.
Baca Juga
Sembuh dari Cedera di Timnas Indonesia, Kevin Diks Main 90 Menit dan Cetak 1 Assist dalam Kemenangan FC Copenhagen di Liga Denmark
2 Pemain ke Timnas Indonesia Proyeksi Piala AFF 2024, Arema FC antara Bangga dan Kehilangan
Shin Tae-yong Hanya Pertahankan 8 Pemain Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 ke Piala AFF 2024, Sisanya U-22 dan U-20