Bola.com, Jakarta - Arema FC terkesan tidak menyutujui turnamen pengganti musim kompetisi 2020 tanpa pemain asing. Menurut General Manager Ruddy Widodo, legiun asing sangat penting baik itu untuk klub mau pun kompetisi itu sendiri.
PSSI memastikan bahwa pada Maret, April, Mei, dan Juni merupakan status keadaan tertentu darurat bencana. Hal ini tak lepas dari merebaknya persebaran virus corona di Indonesia.
Dalam keputusan tersebut, PSSI menunda jadwal lanjutan kompetisi sampai 29 Mei 2020. Jika status darurat bencana tidak diperpanjang pemerintah, kompetisi akan dihelat mulai 1 Juli 2020.
Namun, jika pemerintah memperpanjang status darurat bencana, atau PSSI menganggap kondisi belum ideal, maka musim kompetisi ini akan dihentikan. Jika kompetisi dihentikan ada rencana untuk menggelar turnamen pengganti. Namun, sejauh ini, belum bisa dipastikan seperti apa detail konsep turnamen tersebut.
Ada usulan bahwa pada turnamen ini lebih baik tak menggunakan pemain asing. Pasalnya, selain karena hanya berupa turnamen, momen ini cocok untuk mengembangkan talenta-talenta muda Indonesia.
Ruddy yakin, kendati hanya berstatus sebagai pengganti kompetisi, turnamen ini akan dikemas tak kalah dari kompetisi. Sebagai salah satu cara menaikkan nilai jual adalah keberadaan sosok pemain asing.
"Berdasar pengalaman, suka tidak suka, kita tetap perlu pemain asing," kata Ruddy, pada Bola.net.
"Daya tarik, termasuk bagi media, merupakan alasan utama mengapa.kita perlu pemain asing."
"Karenanya, menurut saya, para pemain asing ini masih sangat diperlukan, bahkan jika nanti kompetisi dihentikan dan diganti turnamen," tutur petinggi Arema FC itu.
Video
Tetap Menyedot Animo Masyarakat Indonesia
Lebih lanjut, Ruddy menyebut, kendati tak lebih dari sekadar pengganti kompetisi jika dihentikan, turnamen ini tetap memiliki nilai jual. Karenanya, menurut manajer berusia 48 tahun ini, tak perlu risau tiada pemain asing yang mau main di turnamen tersebut.
"Berdasar pengalaman, animo pencinta sepak bola Indonesia sangat luar biasa. Tentu, ini akan menjadi pertimbangan sendiri bagi si pemain," papar Ruddy.
"Ketika kompetisi dihentikan, bahkan ketika kita di-banned oleh FIFA, tetap ada pemain-pemain asing berkualitas seperti Arthur Cunha yang datang ke Indonesia," tandasnya.
Disadur dari: Bola.net (Dendy Gandakusumah, published 26/4/2020)