Bola.com, Liverpool - Kapten Liverpool, Jordan Henderson, punya kesempatan bertukar jersey dengan megabintang Barcelona, Lionel Messi, ketika kedua klub berjibaku di semifinal Liga Champions musim lalu. Tetapi, Henderson memilih tidak menyambar kesempatan itu
Henderson emoh bertukar jersey dengan Messi karena teringat wejangan yang pernah diberikan legenda Manchester United, Roy Keane.
Mantan gelandang Manchester United itu adalah manajer Sunderland periode 2006-2008. Sementara itu, Jordan Henderson adalah gelandang Sunderland periode 2008-2011.
Henderson sempat bekerja sama dengan Keane di Sunderland meski cuma sebentar. Dia tercatat cuma memainkan dua pertandingan di bawah kepelatihan Keane.
Pada leg pertama, Liverpool bertandang ke markas Barcelona. Laga di Camp Nou yang digelar pada 1 Mei 2019 itu berkesudahan 3-0 untuk kemenangan Barcelona. Luis Suarez sekali membobol gawang mantang klubnya, sedangkan Messi memborong dua gol, termasuk satu gol tendangan bebas yang fantastis.
Henderson dan kawan-kawan waktu itu benar-benar dibuat mati kuti.
Itu adalah pengalaman pertama Henderson berada satu lapangan dengan Messi. Gelandang dan kapten Liverpool itu pun mengatakan bahwa kesannya sangat jauh berbeda dibandingkan melihat Messi hanya dari layar televisi.
"Anda tak berpikir ' Ya Tuhan - itu dia', tapi tak diragukan bahwa dia mainnya berbeda dibandingkan di televisi. Dia begitu cepat," kata Henderson, seperti dikutip Mirror Sport, Senin (26/4/2020).
"Mengingat tendangan bebasnya itu, saya masih tak percaya dia bisa menggolkannya. Saya waktu itu pikir dia akan mengambil tendangan bebas pendek," sambung Jordan Henderson.
"Saya sudah pernah bilang betapa bagusnya Ali (Alisson), tapi Messi menempatkan tendangan bebas itu ke area yang tak bisa dilindungi Ali. Lengkungan, kecepatan, dan presisinya - semua itu benar-benar sempurna," ujar Jordan Henderson.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Tak Tergoda
Namun, aksi hebat itu tak membuat Henderson tergoda untuk bertukar jersey dengan Messi. Dia masih ingat pelajaran dari Keane di Sunderland dahulu.
"Apakah saya berpikir untuk meminta jersey-nya? Tidak. Saya tak pernah melakukannya," kata Henderson.
"Roy Keane bilang pada saya di Sunderland, bahwa jika kita meminta jersey seseorang, maka kita akan terlihat mengaguminya."
Meski begitu, Henderson tetap tidak pulang dari Camp Nou dengan tangan kosong. Dia pulang membawa satu jersey Barcelona. Tidak, itu bukan jersey Messi. Jersey itu adalah jersey Suarez, mantan rekan setimnya di Liverpool.
"Pada akhirnya, saya pulang dengan jersey Luis Suarez," tutur Henderson.
"Luis adalah orang yang baik, dan dia memberikannya karena kami pernah main bersama untuk Liverpool. Entah apa yang dia lakukan dengan jersey saya!" ujar Henderson sambil sedikit bercanda.
Akhir Manis
Liverpool pulang dari Camp Nou dengan defisit agregat 0-3. Skor itu membuat The Reds berada dalam bahaya besar dan berada di ujung jurang eliminasi.
Namun, Liverpool ternyata sanggup membalikkan keadaan. Pada leg kedua di Anfield, 7 Mei 2019, Liverpool ganti menghajar Barcelona empat gol tanpa balas.
Masing-masing dua gol dari Divock Origi dan Georginio Wijnaldum memastikan Liverpool menang agregat 4-3 dan lolos ke final.
Di final, Liverpool berhadapan dengan Tottenham, yang menyingkirkan Ajax lewat keunggulan gol tandang dalam agregat 3-3. The Reds menang 2-0 dan meraih titel Liga Champions mereka yang ke-6. Sebuah akhir yang indah.
Sumber: Mirror
Disadur dari: Bola.net (Penulis Gia Yudha Pradana, published: 27/4/2020)