Virus Corona COVID-19 Menggila di Austria, Alfred Riedl Stres Mengurung Diri di Rumah

oleh Ario Yosia diperbarui 28 Apr 2020, 10:23 WIB
Alfred Riedl dan Boaz Solossa tengah berbincang saat sesi latihan di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jumat (07/10/2016). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bola.com, Jakarta- Pandemi Virus corona COVID-19 melanda mayoritas negara Eropa. Tak terkecuali, Austria kampung halaman mantan pelatih Timnas Indonesia, Alfred Riedl. Begitu takutnya juru taktik berusia 70 tahun tersebut tak berani keluar rumah.

Dalam sesi wawancara dengan media terkemuka Austria, Kurier, Alfred bercerita perjuangannya untuk menghindari dirinya terpapar virus mematikan tersebit.

Advertisement

Virus ini juga telah mengubah kehidupan sang mentor. Dia tidak meninggalkan rumahnya di Pottendorf, Austria, karena dia tidak hanya berisiko karena usianya, tetapi juga karena penyakit.

"Saya tidak keluar rumah sama sekali, risikonya terlalu besar," kata Alfred Riedl.

Alfred punya sejarah sakit jantung akut, baru-baru ini ia menjalani operasi. Hal tersebut membuatnya gagal melatih Persebaya Surabaya pada putaran kedua Shopee Liga 1 2019.

Sebelumnya pada 2007 ia sempat menjalani operasi gagal ginjal. Ia bertahan bisa tetap hidup karena ada seorang warga Vietnam bersedia mendonorkan ginjalna.

Istrinya yang  usianya jauh lebih muda yang akhirnya berbelanja kebutuhan pokok keluarga .  Dengan mengurung diri di rumah Alfred Riedl juga merasa stres.

“Karena kita mencintai kebebasan dan butuh olahraga, pandemi virus corona sangat memukul kita semua. Ini adalah situasi seperti berada di sebuah penjara, hanya sedikit lebih menyenangkan dengan tanda kutip, ”kata pria kelahiran 2 November 1949 itu.

"Jika kita tidak semua tidak bersatu, akan sulit untuk keluar dari cerita menyeramkan ini,” timpalnya lagi.

 

Mau ikuti challenge 5 tahun Bola.com dengan hadiah menarik? Klik Tautan ini.

 

Video

2 dari 3 halaman

Kegiatan Saat Karantina Mandiri

Ekspresi serius dari pelatih Timnas Indonesia, Alfred Riedl, saat latihan di Lapangan SPH Sentul, Jawa Barat, Kamis (1/12/2016). Timnas akan menghadapi Vietnam pada babak semifinal Piala AFF. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Selama menjalani karantina mandiri, Alfred Riedl banyak mengisi waktu luangnya dengan membaca buku. 

Ia juga menghabiskan waktu melalui aplikasi WhatsApp dan tetap up to date kondisi lingkungannya. Alfred juga rajin menonton televisi.

Sang pelatih gaek pun memuji langkah-langkah pemerintah Austria untuk menuntaskan pandemi virus corona COVID-19 di negaranya.

“Bagus soal SOP bagi masyarakat yang ingin berbelanja di supermarket. Ini bukan hanya tentang Anda, Anda tidak harus membahayakan orang lain, dan jika setiap orang menggunakan masker, virus akan dengan mudahnya menulari Anda," kata Alfred yang notabene salah satu striker legendaris Timnas Austria itu.

Dia juga mengimbau akal sehat warga. "Jika kita tidak semua tetap bersatu, akan sulit untuk keluar dari sejarah buruk ini," tegasnya.

Ia pribadi heran melihat orang-orang yang mengabaikan peraturan pemerintah.  "Saya tidak bisa mengerti kenapa mereka begitu."

Sikap disiplin selalu menjadi faktor penting dalam hidupnya. "Karena itu, tidak sulit bagi saya untuk berdisiplin," kata  Alfred Riedl.

3 dari 3 halaman

Selalu Merindukan Indonesia

Pelatih Alfred Riedl dan pemain Timnas Indonesia tengah serius mendengar pesan-pesan Presiden RI, Joko Widodo di Istana Negara, (19/12/2016). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Alfred Riedl, tercatat tiga kali menukangi Timnas Indonesia. Yakni di ajang Piala AFF 2010, 2014, dan 2016. Dua di antaranya (2010 dan 2016) ia sukses mengantarkan Tim Merah-Putih menembus final.

Dalam banyak kesempatan wawancara dengan Bola.com, Alfred mengaku selalu merindukan bisa kembali berkarier di Indonesia.

"Negara yang menyenangkan bagi saya. Saya menikmati masa-masa melatih Timnas Indonesia. Kadang saya amat merindukannya, namun kondisi kesehatan membuat saya tidak bisa kembali ke Indonesia sekarang ini," katanya.