Bola.com, Jakarta - Aman menganggap bahwa Marko Simic adalah pemain medioker sebelum bergabung dengan Persija Jakarta. Lihat saja rekam jejaknya. Penyerang asal Kroasia ini lebih banyak berkutat di kompetisi kasta bawah di berbagai negara Eropa. Karier sepak bolanya mulai berubah tatkala ia berkenalan dengan Gabriel Budi Liminto.
Selain Kroasia yang menjadi tanah kelahirannya, Marko Simic sempat mencoba peruntungan di Latvia, Rusia, Hungaria, Polandia, Slovenia hingga Italia.
Sebagai alumnus Timnas Kroasia U-19, U-20, dan U-21, tentu banyak yang mengira masa depan Marko Simic akan cerah. Yang terjadi, ekspektasi tidak sejalan dengan kenyataan. Gagal di Eropa, namun rezekinya tertambat di Asia Tenggara.
Gabriel Budi adalah agen yang menaungi Marko Simic saat ini. Ia berkenalan dengan sang pemain sewaktu striker berusia 32 tahun ini merumput di Vietnam.
Pada 2015-2016, Marko Simic memperkuat tiga klub di Negeri Paman Ho, Becamex Binh Duong, Dong Thap, dan Long An.
"Saya memantau Marko Simic sejak di Liga Vietnam. Saya melihatnya sebagai bomber dengan kualitas dalam melakukan penalti. Lalu kami beberapa kali berkomunikasi karena dia tahu saya dari beberapa pemain Balkan dan pemain-pemain di Liga Vietnam," ujar Gabriel Budi dikutip dari video wawancaranya dengan Jebreeetmedia TV di YouTube.
Mau ikuti challenge 5 tahun Bola.com dengan hadiah menarik? Klik Tautan ini.
Video
Sempat Nyaris Tak Berjodoh dengan Persija
Dari Vietnam, Marko Simic bertualang ke Malaysia untuk membela klub kasta kedua di sana, Negeri Sembilan pada 2017. Di pertengahan tahun, bomber bertubuh gempal itu dibajak Melaka United, tim teratas di kompetisi Negeri Jiran.
"Lalu dia pindah ke Malaysia. Kami tetap berkomunikasi. Setelah dia dari Melaka United, waktu itu dia ada kesempatan untuk bermain dengan tim Malaysia lain, tapi saya punya tawaran ke Persija," jelas Gabriel Budi.
Saat kontraknya berakhir dengan Melaka United, Marko Simic hampir bergabung dengan Kelantan FA. Namun, menurut laporan Semuanya Bola, kedua belah pihak gagal mencapai kesepakatan. Marko Simic lalu diajak Gabriel Budi untuk bergabung dengan Persija.
"Kami berbicara, di Liga Indonesia ada plus dan minusnya. Di sini punya atmosfer penggemar yang luar biasa. Lalu sepak bola juga sudah menjadi industri dan dikelola dengan baik," tuturnya.
"Kamu bisa dapat sesuatu lebih di luar sepak bola. Lalu kami bicara dan diskusi. Kami setuju dengan Persija. Puji tuhan, dia datang dengan veni, vidi, dan vici. Dia bawa tim menjadi juara dan dan menjadi top scorer," ucap Gabriel Budi mengenang.
Tidak salah Marko Simic lebih memilih Persija dibanding Kelantan FA. Di Tim Ibu Bota, namanya melambung tinggi. Sosoknya hampir dikenali di penjuru nusantara. Dia menjadi idola baru bagi publik sepak bola nasional, khususnya di Jakarta. Dalam dua tahun, dia sukses mencetak 61 gol di seluruh kejuaraan resmi.
Baca Juga
Pelatih Persija Sedih Timnas Indonesia Tersingkir dari Piala AFF 2024, Berharap Dony Tri dan Muhammad Ferarri Ikut Away ke Malut United
BRI Liga 1: Terkena Infeksi Makanan, Biang Kekalahan PSS Sleman di Kandang Persija Jakarta
Hasil BRI Liga 1: Sempat Tertinggal, Persija Comeback Berkat Hattrick Gustavo Almeida