Bola.com, Jakarta - Sebagai pesepak bola, Ilija Spasojevic hampir punya semuanya. Mulai dari trofi domestik hingga gelar top scorer. Meski begitu, tekad pemain yang karib dipanggil Spaso itu belum habis.
Transfermarkt mencatat, Ilija Spasojevic pernah mengangkat empat trofi bergengsi sepanjang kariernya. Saat memperkuat raksasa Liga Georgia, Dinamo Tbilisi pada 2007-2009, dia meraih dua gelar juara.
Rinciannya kompetisi domestik pada 2007-2008 dan Piala Georgia pada 2008-2009. Spaso juga merupakan pengoleksi dua gelar trofi Liga 1 bersama Bhayangkara FC pada 2017 dan Bali United pada 2019.
Rangkuman gelar Spaso belum termasuk trofi Piala Presiden 2015 bersama Persib Bandung dan gelar Liga Primer Malaysia 2016, kompetisi kasta kedua Negeri Jiran dengan Melaka United. Masih di tahun yang sama, pemain kelahiran Montenegro ini juga menyabet penghargaan top scorer dengan 24 gol.
"Target saya selanjutnya di sepak bola mungkin juara di Asia, di Piala AFC, bersama Bali United," ujar Ilija Spasojevic dinukil dari wawancaranya dengan Bali United di YouTube.
Mau ikuti challenge 5 tahun Bola.com dengan hadiah menarik? Klik Tautan ini.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Kans Kecil
Kendati demikian, kans Bali United untuk menjuarai Piala AFC tahun ini sangat kecil. Di babak penyisihan grup yang telah melewati tiga laga saja, tim berjulukan Serdadu Tridatu ini masih terpuruk di dasar klasemen dengan tiga poin.
Namun, Ilija Spasojevic masih belum menyerah. Terlebih di sisa tiga pertandingan, Bali United akan bertindak sebagai tuan rumah pada dua laga di antaranya.
"Setelah pandemi virus corona ini selesai, kami bisa kembali bermain di Piala AFC yang masih menyisakan beberapa laga. Posisi kami memang sulit. Tapi, saya yakin bisa lolos dari babak penyisihan grup," imbuh Spaso.
Mendidik Kedua Anaknya
Kehidupan Spaso tak hanya di sepak bola. Di luar lapangan, penyerang naturalisasi ini juga berperan sebagai orang tua tunggal bagi kedua anaknya, Dragan dan Irina Spasojevic.
Pada November 2019, Spaso ditinggalkan oleh mendiang istrinya, Lelhy Arief. Wanita berusia 34 tahun itu meninggal karena menderita sakit paru-paru.
"Target di kehidupan saya cuma satu, membantu Dragan dan Irina menjadi orang yang baik," jelas Spaso.