Menengok Aktivitas Ramadhan Makan Konate saat Terjebak di Surabaya

oleh Aditya Wany diperbarui 01 Mei 2020, 06:00 WIB
Makan konate - Gelandang serang kelahiran Mali ini resmi berlabuh ke Persebaya dari Arema FC pada awal musim Shopee Liga 1 2020. Kedatangan Konate diharapakan bisa membawa Persebaya tampil lebih kompetitif. (Bola.com/Yoppy Renato)

Bola.com, Surabaya - Gelandang Persebaya Surabaya, Makan Konate, sudah terbiasa menjalani bulan ramadan di Indonesia. Maklum, dia sudah berkarier di 2012. Musim lalu, dia berpuasa di Malang saat masih berseragam Arema FC. 

Tapi, ramadan tahun ini berbeda buat pemain berpaspor Mali itu. Pemain berusia 28 tahun tersebut tetap berada di Surabaya di tengah pandemi virus corona. Konate tak bisa pulang ke Mali lantaran negaranya sedang lockdown

Advertisement

Ramadan pertamanya di Surabaya jadi terasa kurang menyenangkan karena anak istrinya berada di Mali. Bahkan, Konate juga jadi satu-satunya pemain asing yang bertahan di Surabaya mengingat rekan-rekannya sesama pemain asing pulang ke negara masing-masing.

“Saat masih di Malang, saya ditemani istri dan anak. Sekarang sendirian. Kalau tidak ada COVID-19, pasti istri dan anak saya sudah ada di Surabaya sekarang. Setiap hari pasti video call dengan mereka,” kata peraih gelar pemain terbaik ISL 2014 tersebut.

Pemain bernomor punggung 10 itu juga terpaksa menyiapkan segala kebutuhannya sendirian. Dia punya menu buka dan sahur favorit yang disantapnya untuk berpuasa. 

“Biasanya kalau buka pakai kurma, susu, roti bakar, sama sup ayam. Buahnya apel saja sudah cukup,’’ kata Makan Konate.

Mau ikuti challenge 5 tahun Bola.com dengan hadiah menarik? Klik Tautan ini.

 

Video

2 dari 2 halaman

Rindu

Striker Persebaya, Makan Konate, saat menghadapi Persik Kediri di laga pembuka Shopee Liga 1 2020, Sabtu (29/2). Persebaya dan Persik bermain imbang 1-1. (Bola.com/Yoppy Renato)

Makan Konate mulai merindukan keberadaan tiga pemain asing Persebaya lainnya. Mereka adalah Aryn Williams (Australia), David da Silva (Brasil), dan Mahmoud Eid (Swedia/Palestina). Mereka biasanya tinggal di apartemen yang sama dan sering berkumpul. 

“Saya rindu sama Da Silva, Aryn, dan Mahmoud. Karena biasanya kami sering bersama-sama. Kami sering main game bareng. Makan juga sering bersama-sama. Karena itu saya sering komunikasi dengan mereka,” tutur mantan pemain Persib Bandung itu. 

Konate tetap berusaha menjalani kegiatan rutinnya dengan normal selama berada di Surabaya. Sebelum berbuka puasa, dia punya agenda wajib berolahraga untuk menjaga kondisi kebugaran. 

“Sore, saya joging di tempat parkir mobil, atau kadang latihan di kamar. Kalau sudah capek, ada hiburan lain, biasanya nonton TV,’’ tutupnya.   

Berita Terkait