Gelandang Barcelona Siap Ambil Risiko Bertanding di Tengah Pandemi Virus Corona

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 01 Mei 2020, 07:30 WIB
Ivan Rakitic menerima gaji sebesar 130.000 pound sterling per minggu dengan durasi kontrak hingga 2021. (AFP/Cristina Quicler)

Bola.com, Barcelona - Gelandang Barcelona, Ivan Rakitic siap mengambil risiko dengan bertanding di tengah pandemi virus corona. Ia tak sabar beraksi setelah enam minggu karantina akibat wabah itu.

"Saya ingin bermain," kata Rakitic kepada Marca.

Advertisement

"Sudah jelas bahwa kami harus mencoba kembali dengan jaminan kesehatan terbaik. Semua pekerjaan punya risiko yang sama di tengah situasi ini," ucapnya.

"Pekerja supermarket juga bergantian memakai kamar ganti dan punya risiko lebih tinggi daripada kami. Mereka mengambil risiko itu dan saya ingin mengambilnya juga. Saya pikir kami memiliki tugas dan saya yakin jika kita tanya para penggemar maka mereka akan senang ada sepak bola," katanya.

Semua event olahraga di Spanyol telah ditangguhkan sejak pertengahan Maret, sejalan dengan kebijakan lockdoen. Tetapi, klub telah mendapat izin untuk melanjutkan latihan mulai Senin (4/5/2020).

"Kami harus berusaha membuat orang menikmati sepak bola lagi. Kami pesepak bola bisa menjadi contoh, memberikan dukungan kepada semua pekerja yang telah menunjukkan kekuatan kepada kami. Saya ingin bergabung dengan kekuatan itu," ucap pemain yang dikabarkan akan meninggalkan Barcelona itu.

Mau ikuti challenge 5 tahun Bola.com dengan hadiah menarik? Klik Tautan ini.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Risiko Kecil?

Gelandang Barcelona, Ivan Rakitic.(AFP/Josep Lago)

Menurut pemain asal Kroasia itu, risiko pemain sepak bola tertular virus corona itu kecil apabila ada protokol kesetahan yang ketat.

"Tanpa ragu, dan saya mengatakan ini, isikonya akan sangat kecil," katanya.

Presiden La Liga, Javier Tebas, juga memberikan sinyal akan melajutkan kompetisi pada Juni. La Liga akan merujuk ke Jerman dan negara-negara lain yang sedang mengambil langkah melanjutkan kompetisi ketimbang membatalkannya.

"Negara-negara lain sudah berlatih, itu contoh yang harus diikuti. Sepak bola adalah mesin ekonomi penting di Spanyol," ungkap Tebas.

Sumber: Marca

 

Berita Terkait