Bola.com, Jakarta - Ricardo Salampessy merasa kisahnya mengawali karier sebagai pesepak bola berbeda dengan yang lain. Bek Persipura Jayapura ini mengaku tidak pernah mencicipi bangku sekolah sepak bola (SSB), jenjang yang umumnya menjadi jembatan ke level profesional.
Ricardo membangun kariernya bersama Persiwa Wamena pada 2004 sebelum bergabung dengan Persipura Jayapura tua tahun berselang.
"Awal karier saya mungkin tidak sebaik yang lain. Sebab, saya tak punya dasar bermain di SSB sewaktu kecil," ujar Ricardo dinukil dari wawancaranya dengan Persipura di YouTube.
"Saat menginjak SMA, saya bergabung dengan klub internal Persipura, Tunas Muda Hamadi. Dari situlah berawal perjalanan karier saya," imbuh Ricardo.
----------
Kabar Ramadhan: Mau Buka Puasa Bareng Artis?
Gabung KapanLagi Buka Bareng, event buka puasa online bersama 1000 orang, artis dan live musik. Caranya? Daftar dulu di sini, dan isi data diri kamu. Semuanya GRATIS. Baca panduan lengkap di sini.
----------
Saat bermain untuk Tunas Muda Hamadi, bakat Ricardo mulai tercium. Pemain kelahiran Ambon, Maluku ini dipanggil untuk masuk skuat Pra PON Papua pada 2004. Rekan seangkatannya saat itu adalah Boaz Solossa, kompatriotnya di Persipura Jayapura saat ini.
Setahun kemudian, popularitas Ricardo makin terangkat. Bersama Boaz, bek serba bisa ini diboyong Timnas Indonesia U-23 untuk SEA Games 2005.
Mau ikuti challenge 5 tahun Bola.com dengan hadiah menarik? Klik Tautan ini.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Berawal dari Suporter Cilik
Ricardo mengaku telah mencintai Persipura Jayapura sejak kecil. Tepatnya pada edisi pertama Liga Indonesia musim 1994-1995.
"Saya berawal dari suporter Persipura. Saya mengikuti Persipura sejak Liga Indonesia pertama saat kaptennya Ferdinand Fairyo," imbuh Ricardo.
Kebersamaan Ricardo dengan Persipura sempat terpecah tatkala dirinya bergabung dengan Persebaya Surabaya pada 2014. Namun, hanya semusim pisah, kedua belah pihak kembali rujuk pada 2016 hingga saat ini.
Total, Ricardo telah mempersembahkan tiga trofi Liga Indonesia pada 2008-2009, 2010-2011, 2013 dan satu gelar Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016 untuk Persipura.
"Saya ingin pensiun dengan seragam merah-hitam. Saya siap memberikan penampilan yang terbaik selama Persipura membutuhkan. Keinginan untuk pindah itu hal terakhir di pikiran saya ketika tim benar-benar tidak ingin memakai saya lagi," jelasnya.