Bola.com, Kediri - Tiap manusia memiliki target dan cita-cita dalam menjalani hidup. Begitu pula Djoko Malis Mustofa. Mantan pemain Niac Mitra, eks klub era Galatama ini, pernah bersumpah berhenti menggeluti profesi seputar sepak bola.
Sumpah itu pun telah dipenuhinya sejak terakhir menukangi Persik Kediri pada 2010-2011. Apa alasan pria yang berdomisili di Jombang, Jatim ini pensiun dari sepak bola? Padahal saat jadi pelatih, Djoko Malis termasuk bertangan dingin.
"Hampir separuh hidup saya telah tercurahkan di sepak bola. Mulai jadi pemain level junior, profesional, hingga melatih beberapa klub. Suatu saat, saya harus berhenti dan meninggalkan sepak bola," katanya suatu ketika.
Usut punya usut, ternyata pemain yang pernah menjebol gawang Arsenal pada laga persahabatan Internasional melawan Niac Mitra 2-0 di Stadion Gelora 10 November, Surabaya, pada 1983, ini bercita-cita lengser. Syaratnya, dia harus pernah melatih Persik. Ppada pentas IPL 2011, janji itu telah dipenuhi.
"Persik Kediri dan keluarga jadi alasan utama saya pensiun dari sepak bola. Saya pernah berjanji pada diri sendiri, saya akan berhenti jadi pelatih kalau sudah pernah melatih Persik. Janji itu sudah saya tepati," tuturnya, kala itu.
Mau ikuti challenge 5 tahun Bola.com dengan hadiah menarik? Klik Tautan ini.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Pelabuhan Terakhir
Kenapa Djoko Malis memilih Persik Kediri jadi pelabuhan terakhir, bukan Persebaya yang juga pernah melambungkan namanya?
"Saya penasaran dengan Persik. Klub ini tak terkenal, tapi bisa prestasi. Saya makin penasaran, karena Persik yang menjegal Persmin Minahasa di semifinal Liga Indonesia 2006. Musim itu, Persik jadi juaranya," ucapnya.
Kini, Djoko Malis menggeluti bisnis properti dan produksi roti.
Baca Juga
"Hidup saya telah habis di sepak bola. Saatnya, sisa usia ini saya manfaatkan semaksimal mungkin untuk ibadah dan keluarga. Saya sudah merintis usaha properti dan bikin roti," ujarnya.