Bola.com, Jakarta - Bek Persija Jakarta, Otavio Dutra, mengaku pernah bermain satu tim dengan kiper legendaris Timnas Brasil, Dida. Selain itu, Dutra juga pernah menghadapi pemain-pemain bintang lainnya semisal Robinho hingga Ricardo Kaka.
Semua itu terjadi ketika Otavio Dutra bermain untuk akademi Corinthians. Dutra bercerita dirinya sering ditarik ke tim senior sehingga pernah menghadapi Robinho dan Kaka.
"Saya sudah pernah melawan banyak pemain bintang dan bermain bersama pemain bintang. Ketika berusia 17 tahun, saya sering ditarik ke tim senior dan bermain bersama Dida, Vampeta, dan Marcelinho Carioca," kata Dutra di akun Youtube Persija.
"Saya juga pernah melawan pemain bintang di Timnas Brasil seperti Robinho dan Kaka. Selalu bertemu karena kami memiliki usia sama yang sama. Ketika itu masih usia 15-17 tahun. Saya di Corinthians, Robinho di Santos, dan Kaka di Sao Paolo. Jadi, saya senang bisa bertemu banyak pemain bintang," ujar Dutra.
Namun, nasib berbeda harus dialami oleh Dutra. Robinho dan Kaka berhasil menembus sepak bola Eropa, sedangkan Dutra malang melintang di tim kecil Brasil hingga akhirnya berkarier di Indonesia.
Otavio Dutra menjajal sepak bola Indonesia pada 2010 dengan bergabung bersama Persebaya 1927. Setelah itu, pemain naturalisasi Indonesia itu bergabung dengan Persipura Jayapura (2012), Gresik United (2013), Bhayangkara FC (2015), Persebaya Surabaya (2018), dan kini membela Persija Jakarta sejak 2020.
Mau ikuti challenge 5 tahun Bola.com dengan hadiah menarik? Klik Tautan ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Cinta Indonesia
Otavio Dutra resmi menjadi Warga Negara Indonesia pada Oktober 2019. Keputusan itu diambil Dutra karena sudah terlanjur cinta terhadap Indonesia.
Saat pandemi virus corona yang sedang melanda Indonesia, Dutra juga enggan pulang ke Brasil. Menurut Dutra, Indonesia sudah terasa seperti rumah kedua untuknya.
"Saya tidak mau pulang karena kami senang di sini. Saya tetap tinggal di sini, di Jakarta dan keluarga saya juga tetap di sini bersama saya," ucap Dutra.
"Selama 10 tahun saya tidak pergi bermain untuk tim di negara lain selain di Indonesia. Padahal pada 2015 saya pernah ada kesempatan itu. Namun, saya memutuskan untuk tetap berada di sini dan itu alasan saya untuk menjadi WNI," jelas pemain berpostur 190 cm itu.
Baca Juga