Bola.com, Jakarta - Mantan pelatih Timnas Indonesia, Luis Manuel Blanco, diberitakan media negaranya, Cadena 3 terinfeksi virus corona Covid-19. Pria asal Argentina itu bahkan sempat koma.
Luis Manuel Blanco saat ini menakhodai Mons Calpe di Gibraltar, wilayah teritori Inggris yang berada di selatan Spanyol.
Ia sempat kriris selama lima hari. Ia dalam kondisi koma dan dengan respirator. Setelah sembuh dari COVID-19 Blanco bercerita masa-masa sulit pemulihan pemulihan sakitnya.
"Saya tidak tahu di mana saya bisa meraihnya, tapi syukurlah saya dalam pemulihan penuh hari ini. Setiap hari ada sedikit kemajuan," ujarnya, dikutip dari Cadena 3.
Pelatih 60 tahun itu pun menceritakan apa yang telah ia jalani. "Saya takut. Saya bangun dari tempat tidur dan melihat saya tidak dapat mengambil dua langkah karena saya jatuh. Di sana mereka memanggil ambulans. Saya menjalani tes dan ketika mereka memastikannya saya pergi ke perawatan intensif," Luis Manuel Blanco.
Dari sana saya tidak mengingat hal lain. Saya bangun setelah lima hari," papar Blanco.
Blanco pun menceritakan bahwa saat ia bangun, ada yang tidak dapat dipulihkan.
"Orang-orang masuk untuk dua atau tiga jam. Saya melihat 40 atau 50 orang meninggal per hari," ujarnya.
Blanco menekankan dia menerima perhatian medis yang baik dan ia berterima kasih ke pada Tuhan karena dia masih dapat kesempatan berbicara lagi dan berangsur mulai sehat kembali.
Pemulihan berjalan lambat dan masih sulit baginya untuk berbicara, tetapi ia memperkirakan akan membutuhkan waktu sekitar satu bulan untuk kembali normal.
Mau ikuti challenge 5 tahun Bola.com dengan hadiah menarik? Klik Tautan ini.
Video
Karier Singkat di Indonesia
Luis Blancomenghabiskan banyak karier melatihnya di Argentina. Ia pernah melatih Los Andes, Huracan, Platense, Belgrano, Independiente, Gimnasia Jujuy, Godoy Cruz, dan Flarinda.
Pada 2013 silam, Luis Blanco juga sempat melatih Indonesia. Kariernya pendek di Timnas Indonesia karena faktor noteknis. Ia bahkan tak sempat memimpin penggawa Garuda berlaga di pentas internasional.
Proses penunjukkan Luis Manuel Blanco sejak awal menyisakan tanda tanya. Djohar Arifin mengklaim penunjukan sang pelatih disetujui Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono.
Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin mengatakan kedatangan tim pelatih asal Argentina ini merupakan tindak lanjut pertemuan antara SBY dengan Preseiden Argentina Cristina Elisabet Fernandez de Kirchner, Kamis (17/1/2013).
Salah satu pertemuan itu disebut-sebut membahas kerja sama dalam bidang sepak bola antara kedua negara.
"Ini merupakan lanjutan pembicaraan dua negara antara Indonesia dan Argentina. Manuel Blanco dikontrak dua tahun ke depan untuk menangani Timnas Senior dan Timnas U-23 untuk SEA Games 2013," beber Djohar saat memperkenalkan Luis cs kepada wartawan di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Kamis (7/2/2013).
"Ya, saya disini untuk menjadi pelatih kepala Timnas Indonesia. Saya berharap bisa membuat Indonesia disegani di persaingan Asia," ungkap Manuel Blanco kelahiran 13 Desember 1952 itu.
Apesnya saat hendak memulai latihan persiapan buat keperluan Piala Asia 2015 dan juara Piala AFF 2014, Luis Blanco seperti tak dianggap oleh para pemain.
Ia sempat dikerjai oleh oknum karyawan PSSI, datang ke Lapangan Halim, Jakarta Timur, untuk memimpin sesi latihan Timnas Indonesia jelang laga Kualifikasi Piala Asia 2015 melawan China dan Arab Saudi, ternyata para pemain justru ada di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Blanco yang kesal dengan kasus ini mengumbar amarahnya dengan menggeber latihan fisik keras di hari-hari awal latihan Timnas Indonesia.
Para pemain Timnas Indonesia pun berontak. Mereka menolak mengikuti sesi latihan yang dipimpin Blanco. Mereka datang ke SUGBK, namun tidak masuk lapangan hanya berdiri-diri saja di area setelban.
Dan akhirnya belum sempat melatih Tim Merah-Putih, Blanco dilengserkan PSSI. Ia digantikan duet Rahmad Darmawan dan Jacksen F. Tiago sebagai caretaker.