Bola.com, Malang - Arema FC tak selalu beruntung dan sukses saat berhubungan dengan perekrutan pemain asing. Belakangan ini justru pemain asing yang didatangkan tak bisa memenuhi ekspektasi. Sebut saja Sylvano Comvalius (Belanda), Robert Lima Guimareas (Brasil), Pavel Smolyachenko (Uzbekistan), Takafumi Akahosi (Jepang) dan sederet nama lainnya.
Tapi, dibandingkan dengan sederet pemain asing tersebut, ada dua pemain asing yang jadi blunder Arema FC di bursa transfer. Singa Edan pernah merekrut dua pemain asal Liberia, Sengbah Kennedy dan Ablode Yao Rudy, tepatnya pada Desember 2014. Dua pemain itu didatangkan dari klub kasta kedua, Persiwa Wamena. Perekrutan mereka dinilai sangat nyeleneh.
Kedua pemain itu dilirik Arema FC setelah meraih pretasi individu di kancah Divisi Utama 2014. Yao Rudy sebagai top scorer dengan 17 gol, sedangkan Sengbah jadi pemain terbaik.
Meski demikian, muncul pertanyaan kenapa Singo Edan yang waktu punya sederet pemain bintang justru mendatangkan pemain asing dari kasta kedua? Dari segi kualitas, tentu jadi pertanyaan. Padahal Aremania punya ekspektasi tinggi supaya manajemen bisa merekrut pemain asing dengan nama besar.
Saat itu General Manager Arema, Ruddy Widodo, memprediksi keduanya bisa bersinar di Arema. Apalagi kedua pemain asing itu berasal dari satu negara, sehingga proses adaptasinya diharapkan bisa berlangsung cepat.
“Kami mencoba memberikan kontrak dengan durasi dua tahun. Pertimbangannya, mereka punya potensi. Jika hanya dikontrak semusim, bisa jadi tahun kedua kontraknya melejit,” kata Ruddy.
Namun, prediksi itu meleset. Mereka hanya bisa bertahan enam bulan di Arema FC. Kebetulan waktu itu kompetisi di Indonesia sedang vakum lantaran sanksi FIFA. Manajemen Arema juga melakukan perampingan skuat untuk menghemat finansial.
Meski demikian, kedua pemain ini sempat merasakan gelar juara sejumlah turnamen, seperti Trofeo Persija, SCM Cup, Inter Island Cup, dan Bali Island Cup.
Mau ikuti challenge 5 tahun Bola.com dengan hadiah menarik? Klik Tautan ini.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Yao Rudy, Pekerja Keras yang Terinspirasi Balotelli
Jika membahas sepak terjang Yao Rudy, pemain yang satu ini dikenal pekerja keras. Dia termasuk pemain yang rajin. Karakter bermainnya juga ngotot. Tipikal pemain seperti itu sebenarnya cocok di Arema.
Namun dia gagal menjalankan instruksi dari tim pelatih yang membuatnya jadi tandem striker tajam Cristian Gonzales.
Yang paling dikenal justru julukannya, yakni Mario Balotelli-nya Arema. Dia dijuluki seperti itu karena penampilan fisik, terutama rambutnya mirip dengan Balotelli. Rambut bagian depannya dicat blonde, seperti gaya yang waktu itu dipakai Balotelli.
“Saya memang terinspirasi Balotelli,” kata Yao Ruddy saat ditanya tentang penampilannya.
Sayang, permainnya tak sehebat Balotelli. Dinilai kurang bersinar, dia pun didepak Arema sebelum kontraknya berakhir. Tapi saat itu dia tidak kecil hati. Dia sempat berlatih dengan tim junior Arema setelah dicoret dari tim senior. Dia ikut latihan hanya untuk sekedar jaga kondisi. Tapi setelah itu, tidak diketahui lagi kariernya berlanjut ke mana.
Sengbah Kennedy, Sia-Siakan Bakat karena Malas
Dari segi skill, sebenarnya dia sudah mumpuni bermain di Arema. Tak jarang dia pamer aksi individu. Gol indah ke gawang Persipura Jayapura di penyisihan Grup SCM Cup 2015 yang paling diingat Aremania. Dia mencongkel bola dari sudut sempit untuk diarahkan ke tiang jauh.
Selain itu, Sengbah juga mencetak gol penentu kemenangan di final Inter Island Cup 2014 melawan Persib Bandung. Tapi potensi yang dimilikinya perlahan tenggelam. Beberapa kali dia terlihat malas berlatih. Bahkan saat jadi cadangan dalam sebuah pertandingan, dia hanya duduk di bench pemain ketika rekan-rekannya melakukan pemanasan jelang babak kedua.
Kabarnya, dia setengah hati bermain di Arema karena gajinya sempat tersendat. Saat diputus kontrak, dia juga sempat mempersoalkan gaji yang masih tertunggak. Padahal jika dia serius dalam latihan dan sering dapat kesempatan main, Sengbah bisa jadi gelandang papan atas. Manajemen Arema sempat memprediksi bakatnya mirip dengan salah satu playmaker asing papan atas, Zah Rahan.
Baca Juga
Bintang-Bintang Lokal Timnas Indonesia yang Akan Turun di Piala AFF 2024: Modal Pengalaman di Kualifikasi Piala Dunia
Mengulas Sosok Pemain yang Paling Layak Jadi Kapten Timnas Indonesia: Jay Idzes Ada Tandingan?
Lini Depan Timnas Indonesia Angin-anginan: Maksimalkan Eliano Reijnders dan Marselino Ferdinan atau Butuh Goal-getter Alami?