Deretan 6 Pemain Persib yang Dibajak dari Klub Rival Persija

oleh Erwin Snaz diperbarui 06 Mei 2020, 10:24 WIB
Liga 1 2019: Persija Jakarta vs Persib Bandung. (Bola.com/Dody Iryawan)

Bola.com, Bandung - Perpindahan seorang pemain sepak bola dari sebuah klub ke klub yang lain merupakan hal yang biasa. Namun, sangat menarik ketika sebuah klub mendatangkan pemain dari klub rival, atau bahkan pernah bermain di klub rival tersebut. Seperti halnya ketika pemain yang pernah bermain di Persija Jakarta dan kemudian bermain di Persib Bandung di kemudian hari.

Rivalitas Persib Bandung dan Persija Jakarta memang menarik. Pertemuan kedua tim selalu mengundang reaksi tinggi karena memang rivalitas tersebut begitu terasa di level suporter, baik Bobotoh maupun The Jakmania.

Advertisement

Hubungan kedua kelompok suporter itu belum begitu harmonis hingga saat ini, meski sejumlah petinggi dari kedua kelompok beberapa kali sudah berupaya untuk membuat hubungan menjadi lebih baik. Hal ini pun begitu terasa bagi pemain yang kemudian berpindah ke klub rival, di mana sambutan dari suporter tim baru akan menarik, dan begitu pun tanggapan dari suporter tim yang ditinggalkan.

Apalagi ketika Persija dan Persib bertemu dalam sebuah pertandingan. Keberadaan pemain yang pernah bermain di rivalnya tersebut akan mengundang reaksi menarik dari penonton di tribune stadion.

Namun, perpindahan pemain yang pernah bermain untuk Persija dan kemudian bermain di Persib, baik perpindahan langsung atau lebih dulu bermain di klub lain, bukanlah sebuah hal yang dilarang. Justru keberadaannya kadang menjadi sorotan bagi para pendukung.

Kali ini, Bola.com merangkum sejumlah pemain yang pernah membela Persija Jakarta, di mana sebagian tampil cemerlang bersama Macan Kemayoran, dan kemudian hijrah ke Persib Bandung, di mana tak sedikit pula yang kemudian menjadi idola Bobotoh saat tampil bersama Maung Bandung.

Video

2 dari 7 halaman

Aliyudin

Aliyudin bakal mengabdi di klub kota kelahirannya, Bogor.

Pemain kelahiran Bogor, Jawa Barat, 7 Mei 1980 ini sempat memperkuat Persib Bandung pada musim 2011-2012. Namun, sebelum bermain untuk Maung Bandung, Aliyudin menjadi andalan Persija Jakarta pada 2007 hingga 2011.

Aliyudin Ali merupakan pemain yang cukup diandalkan oleh Persija. Selama memperkuat tim Macan Kemayoran, Aliyudin tampil 83 kali dan telah mengoleksi 35 gol.

Selesai memperkuat Persija, Aliyudin berlabuh ke Persib selama satu musim. Sebagai orang Jawa Barat, Aliyudin memang sempat berharap membela tim kebanggaan warga Jawa Barat. Selama di Persib, Aliyudin hanya tampil 27 kali dan mengoleksi 2 gol.

Musim selanjutnya Aliyudin berlabuh ke Sriwijaya FC. Meski sudah tidak di Persib, sosok Aliyudin tetap dikenang bobotoh. Terlebih Aliyudin menyempatkan diri berkunjung ke rumah seorang bobotoh yang menjadi korban rivalitas suporter, yakni Almarhum Rico pada 2017.

3 dari 7 halaman

Abanda Herman

Abanda Herman saat masih di Persib Bandung

Pemain kelahiran Younde, Kamerun, 20 Februari 1984 ini berlabuh ke Persib Bandung pada musim 2011-2013. Padahal, sebelumnya sosok Abanda Herman cukup melekat dengan Persija Jakarta.

Maklum bek tangguh yang sudah mualaf ini lama memperkuat tim Macan Kemayoran, yakni pada 2006 hingga 2010. Tidak hanya di Persija, saat di Persib pun Abanda menjadi andalan di jantung pertahanan Persib.

Kehadiran pemain dengan tinggi 192 cm di Persib saat itu disambut positif para bobotoh. Terlebih penampilan Abanda selama di Persib cukup ciamik sehingga selalu menjadi starter.

Pada 18 April 2013, Abanda sah memeluk agama Islam setelah membaca dua kalimat syahadat di Masjid Nurul Iman, Kiaracondong, Bandung, di sekitar kediaman eks manajer Persib, Umuh Muchtar, dan namanya berubah menjadi Ahmad Abanda Herman.

Namun, jelang musim 2014, Abanda hijrah ke Barito Putera lantaran tidak sesuai harapan pelatih Persib saat itu, Djadjang Nurdjaman. Padahal Abanda kabarnya masih berharap menjadi kekuatan Maung Bandung.

4 dari 7 halaman

Tony Sucipto

Bek Persib, Tony Sucipto, melakukan pemanasan saat latihan di Stadion GBLA, Jawa Barat, Kamis (20/7/2017). Persib bersiap menghadapi Persija pada laga Liga 1. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bek sayap kelahiran Surabaya, 12 Februari 1986 ini cukup lama memperkuat Persib Bandung, yakni pada musim 2011 hingga 2018. Beberapa musim di Persib, Tony menjadi andalan klub Maung Bandung.

Namun, sebenarnya Tony lebih dulu memperkuat Persija Jakarta. Ia memperkuat Macan Kemayoran pada 2010 hingga 2011 dan kemudian hijrah ke Persib.

Cukup lama berseragam Persib, sosok Tony Sucipto pun begitu lekat dengan Maung Bandung. Setelah tujuh musim bersama Persib, Tony memutuskan kembali ke Persija pada awal 2019.

Alasan utama Tony Sucipto kembali ke Persija adalah karena tak lagi mendapatkan kepercayaan penuh dari pelatih Persib, Mario Gomez.

5 dari 7 halaman

Atep

Gelandang Persib Bandung, Atep (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Meski mengasah skill sepak bola di Bandung, sosok Atep lebih dulu bersinar di tim Persija Jakarta. Pemain kelahiran Cianjur, 5 Juni 1985, ini dikontrak tim berjulukan Macan Kemayoran pada 2004.

Sejak bergabung Persija, kualitas Atep pun makin meningkat. Bahkan pada 2005, Atep masuk ke Timnas Indonesia untuk Piala Tiger. Ia memperkuat Persija hingga musim 2008.

Selama memperkuat Persija, Atep selalu tampil gemilang jika berhadapan dengan Persib. Bahkan ia pernah menjebol gawang Maung Bandung.

Memasuki musim 2008/2009, Persib Bandung pun akhirnya mengontrak pemain yang selalu mengenakan nomor punggung 7 ini. Bahkan beberapa musim kemudian Atep selalu dipercaya menjadi kapten tim hingga mendapat julukan Lord Atep.

Pada musim 2014 Atep menjadi pahlawan Persib setelah mencetak gol spektakuler ke gawang Arema Cronus yang mengantarkan Persib ke final ISL 2014 dan kemudian menjadi. Ia kemudian juga membantu Persib menjadi juara Piala Presiden 2015.

Setelah 10 tahun memperkuat Persib, Atep berlabuh ke klub Liga 2 pada awal musim 2019, yakni Mitra Kukar dan PSKC Cimahi pada musim 2020.

6 dari 7 halaman

Firman Utina

Aksi pemain Persib, Firman Utina, saat bertanding melawan Pusamania Borneo FC dalam laga leg kedua perempatfinal Piala Presiden 2015 di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Sabtu (26/9/2015). (Bola.com/Arief Bagus)

Sebelum memperkuat Persib Bandung pada 2012 hingga 2015, Firman Utina sempat menjadi andalan tim Persija Jakarta pada musim 2009-2010.

Pemain kelahiran Manado, Sulawesi Utara, 15 Desember 1981 ini merupakan gelandang yang mumpuni dengan tinggi 165 cm. Ia dikenal sebagai pemain yang memiliki akselerasi dan daya jelajah yang tinggi, karena itu beberapa kali Firman terpanggil ke Timnas Indonesia.

Sebagai jenderal lapangan tengah, sosok Firman Utina kerap diandalkan di area tengah lapangan. Bahkan ia sempat mendapat predikat pemain terbaik, satu di antaranya ketika pertandingan Indonesia melawan Bahrain di Piala Asia 2007.

Tak heran Persija pun kepincut dengan sosok Firman. Sayang bersama tim ibu kota ia hanya satu musim. Dari Persija, Firman hijrah ke Sriwijaya FC hingga tahun 2012.

Kemudian Firman kembali ke Persib pada 2012. Hingga 2015 Firman Utina menjadi andalan Persib Bandung. Ia pun terkadang menjadi kapten tim Persib dengan prestasi membawa Maung Bandung menjadi juara ISL 2014 dan Piala Presiden 2015.

7 dari 7 halaman

Baihakki Khaizan

Bek timnas Singapura, Baihakki Khaizan, curhat tak pernah dimainkan di Piala AFF 2016. (AFP/Mohd Fyrol)

Pemain kelahiran Singapura, 31 Januari 1984 ini sempat memperkuat Persija Jakarta pada musim 2009-2010. Baihakki merupakan mantan pemain tim Young Lions dan juga menjadi kapten di sana.

Baihakki menjadi bek tengah andalan Timnas Singapura sejak 2003. Melihat performa Baihakki, tim Macam Kemayoran pun merekrutnya pada musim 2009-2010. Bersama Persija, ia hanya menyumbang 3 gol.

Pada musim 2010-2011, Persib Bandung pun merekrut bek yang memiliki tinggi 190 itu. Selama satu musim di Persib, Baihakki menyumbang dua gol. Namun, kariernya kurang bersinar di Liga Indonesia.

Berita Terkait