Bola.com, Bandung - Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat, Umuh Muchtar, bereaksi tentang keinginan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) memotong uang subsidi klub. Umuh Muchtar menyebut hal tersebut bukan menjadi masalah asal memang bisa dipertanggungjawabkan.
PT LIB dalam suratnya kepada PSSI tertanggal 4 Mei 2020 menyebut permintaan untuk membatalkan kompetisi berdasarkan saran yang diterima dari klub. Selain itu, PT LIB juga meminta izin kepada PSSI untuk memotong uang subsidi, yaitu hanya membayarkan Rp350 juta untuk klub Liga 1 dan Rp100 juta untuk Liga 2.
Namun, PSSI dalam jawabannya menegaskan PT LIB diharapkan tetap membayar subsidi sesuai janji, yaitu Rp520 juta untuk klub Liga 1 dan Rp250 juta untuk klub Liga 2, untuk termin kali ini.
Harapan PSSI itu senada dengan Komisaris Persib, Umuh Muchtar. Eks manajer Persib Bandung itu menegaskan jika memang dananya sudah ada, PT LIB harus cepat memberikan uang subsidi itu sesuai janji. Jika memang harus dipotong, Umuh Muchtar meminta penjelasan yang transparan mengenai besarnya uang sponsor yang diterima PT LIB.
"Kalau sudah bangkrut tidak masalah, asal benar-benar uangnya tidak ada dan belum diterima PT LIB dari sponsor. Tapi, kalau sudah menerima uang, tolong segera diberikan kepada klub dan dijelaskan," tegas Umuh saat dihubungi, Jumat (8/5/2020).
"Jadi semua harus duduk bersama dulu dan PT LIB harus transparan mengenai berapa yang diterima dari sponsor atau berapa yang diterima dari hak siar. Nah, itu harus transparan, diberitahukan ke klub karena bagaimanapun 99 persen saham klub yang memilikinya dan lebih berhak, 1 persennya baru PSSI," tegas komisaris Persib Bandung itu.
Video
Terbuka Saja
Umuh Muchtar juga berharap PT LIB harus terbuka kepada semua klub selaku pemegang saham perusahaan. Menurutnya, jika memang dana subsidi memang sudah memadai untuk semua klub, baik Liga 1 maupun Liga 2, maka lebih baik untuk langsung dibagikan sesuai janji.
Komisaris Persib Bandung itu juga menegaskan PT LIB seharusnya tidak seenaknya membuat keputusan terkait pembayaran dana subsidi, melainkan harus dengan persetujuan semua pihak terkait, termasuk klub sebagai pemegang saham.
"Jadi jangan ada yang disembunyikan dan disimpan. Terbuka sajalah," tegas Umuh.
"Jangan main potong begitu, tidak boleh. Jangan sampai timbul kecurigaan agar semua tetap kondusif. Jadi tolong dijelaskan saja berapa yang sudah diterima, lalu sudah digunakan untuk apa. Semua harus transparan," lanjutnya.
Baca Juga
Eks PSM Makassar Bawa Filipina Hajar Thailand di Leg Pertama Semifinal Piala AFF 2024!
Janji Shin Tae-yong Menyambut 2025: Timnas Indonesia Akan Bangkit dan Mengejar Tiket Piala Dunia 2026!
Refleksi Shin Tae-yong setelah Timnas Indonesia Terhenti pada Fase Grup Piala AFF 2024: Pemain Muda Kami Telah Berjuang Keras