Bola.com, Semarang - Bek kanan PSIS Semarang, Fredyan Wahyu Sugiantoro, mengaku belum menemukan lawan sulit selama dua tahun membela Mahesa Jenar.
"Saya merasa tidak ada pemain lawan yang saya anggap sulit dihentikan. Semua pemain lawan sama saja, karena saya punya posisi sebagai bek, berarti tugas saya adalah menghentikan lawan," tutur Fredyan Wahyu kepada Bola.com, Jumat (8/5/2020).
Pemain yang akrab disapa Ucil tersebut memiliki ciri khas bermain ngotot dan tanpa kompromi. Beroperasi sebagai bek sayap kanan, Ucil tak hanya mengawal pertahanan Ia juga sering bermanuver membantu penyerangan.
Pemain jebolan Persis Solo Junior ini gabung PSIS sejak awal musim 2019 dan menjadi pemain andalan di pos lini belakang sampai sekarang. Ucil yang tampil impresif mampu merebut satu tempat di tim utama dan menggeser Safrudin Tahar.
Selama berseragam PSIS, Fredyan Wahyu telah mencatatkan 31 penampilan dan koleksi satu gol. Ia menetak satu gol ke gawang Persela Lamongan pada pekan kedua Shopee Liga 1 2020, awal Maret lalu.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Kekompakan
Ia menyebut kekompakan menjadi kunci PSIS bersaing di kompetisi kasta tertinggi Indonesia. Fredyan juga selalu menjadi andalan di lini belakang bersama Wallace Costa, Rio Saputro, dan Frendi Saputra.
"Kuncinya adalah kekompakan tim. Di PSIS ini semua pemain begitu kompak, antar pemain saling bisa mengisi dan mengemban tugas masing-masing," bebernya.
PSIS mengunci peringkat kelima klasemen sementara Shopee Liga 1 2020, sebelum dinyatakan force majeure. Anak asuh Dragan Djukanovic itu meraih dua kemenangan dan menelan satu kekalahan dalam tiga laga awal.