Pedro Javier Mengenang Persija dan Dukungan Luar Biasa The Jakmania

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 10 Mei 2020, 03:15 WIB
Pedro Javier saat masih berseragam Persija Jakarta

Bola.com, Jakarta - Pedro Javier Velazques pernah menjadi andalan Persija Jakarta di lini depan. Striker yang kemudian sempat berkarier dengan beberapa klub lain di Indonesia itu ternyata menyimpan kenangan dan kekaguman terhadap The Jakmania, kelompok suporter Macan Kemayoran.

Pedro Javier adalah bomber yang membawa angin segar bagi Persija Jakarta pada 2011. Saat itu, Macan Kemayoran baru kembali mendapatkan predator ganas setelah Greg Nwokolo dan Batoum Roger.

Advertisement

Iwan Setiawan, pelatih Persija saat itu, merupakan sosok yang membawa Pedro datang ke klub ibu kota. Keduanya pernah bekerja sama di Persibom Bolaang Mongondow pada 2007.

Satu hal yang dikenang oleh Pedro Javier bersama Persija. Dukungan luar biasa yang diterimanya dari The Jakmania, suporter Macan Kemayoran, menjadi hal yang tidak terlupakan.

"Saya tentu tidak akan melupakan The Jakmania yang selalu mendukung kami 100 persen. Saat kami berlaga, mereka luar biasa. Saya tidak pernah melihat fanatisme seperti mereka di klub lain tempat saya pernah bermain," ujar Pedro Javier seperti dilansir dari situs resmi Persija.

Pedro Javier membela Persija selama satu setengah tahun. Bomber kelahiran Paraguay itu mencatatkan 22 gol untuk Persija.

Bahkan pada 2011, ia dan Bambang Pamungkas menjadi duet lini depan yang cukup disegani lawan. Keduanya menjadi sumber gol Persija Jakarta pada musim 2011-2012, di mana keduanya sama-sama mengoleksi 16 gol.

Video

2 dari 2 halaman

Kenangan Bersama Bepe

Striker Persija Jakarta, Bambang Pamungkas, saat melawan Persebaya Surabaya pada laga Liga 1 di SUGBK, Jakarta, Selasa (17/12). Persija kalah 1-2 dari Persebaya. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Pedro Javier juga menceritakan rahasia ketajamannya bersama Bambang Pamungkas pada saat itu. Pedro merasakan ikatan yang sangat baik saat bermain bersama legenda Persija Jakarta yang karib disapa Bepe itu.

Kadang Pedro mengambil peran sebagai tembok yang memudahkan Bepe untuk mencetak gol. Namun, Pedro memiliki tendangan bebas yang luar biasa dan mampu menguasai bola dengan baik sehingga pemain lawan kesulitan untuk merebut bola.

"Tentu kekompakan saya dan Bepe dan teman-teman yang lain membantu saya di lapangan. Mudah untuk mencetak gol pada saat itu," kenang Pedro.

"Selain itu, saya mengenal Bepe sebagai pribadi yang luar biasa. Pemain hebat dan memiliki jiwa kepemimpinan, baik di dalam maupun di luar lapangan," lanjutnya.

Kini Pedro Javier sudah gantung sepatu. Ia kembali ke negara asalnya, Paraguay, dan membangun sebuah sekolah sepak bola di sana, sembari mengembangkan bisnis lain. Pedro punya bisnis gym sport dan salon spa kecantikan.

Sumber: Persija

Berita Terkait