Kiprah Wakil Indonesia di Piala AFC: Persipura Tergagah, Persibo Paling Menyedihkan

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 12 Mei 2020, 08:45 WIB
Logo - AFC Cup (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Klub-klub Indonesia mulai ikut ambil bagian pada Piala AFC sejak 2009. PSMS Medan adalah klub Indonesia pertama yang beraksi pada turnamen tersebut, sedangkan Persipura Jayapura adalah tim dengan prestasi terbaik.

PSMS berada di Grup F pada Piala AFC 2009. Tim Ayam Kinantan berhasil lolos ke babak 16 besar dengan status runner-up Grup F. PSMS mendulang 13 poin hasil dari enam laga, tertinggal tiga poin dari South China yang menembus fase knock-out sebagai pemuncak grup.

Advertisement

Sayangnya, langkah PSMS tak berlanjut ke perempat final. Tim Ayam Kinantan menelan kekalahan empat gol tanpa balas dari klub asal Thailand, Chonburi FC, di Stadion Rajamangala, 23 Juni 2009.

Sementara itu, prestasi terbaik klub Indonesia di Piala AFC diukir Persipura Jayapura pada 2014, dengan lolos hingga ke semifinal. Tim Mutiara Hitam berhasil mengamankan tiket ke-16 besar dengan menempati puncak Grup E.

Mereka meraih 11 poin hasil dari tiga kemenangan, dua hasil imbang, dan hanya sekali kalah. Persipura unggul satu angka atas Churchill Brothers di posisi kedua.

Pada 16 besar, Persipura Jayapura berhasil melewati adangan Yangon United. Menjalani pertandingan di Stadion Mandala, Jayapura, 13 Mei 2014, Persipura menang dengan skor 9-2.

Masuk ke perempat final, Persipura bersua Al-Kuwait. Tim Mutiara Hitam berhasil mengatasi perlawanan Al-Kuwait dan lolos ke semifinal. Persipura menang agregat 8-4 atas klub asal Kuwait tersebut.

Akan tetapi, langkah Persipura terhenti pada semifinal Piala AFC. Mereka kalah agregat 10-2 dari Al-Qadsia. Pada leg pertama menyerah 2-4 dan pertemuan kedua kalah 0-6 dari Al-Qadsia.

Video

2 dari 5 halaman

Persibo Jadi Bulan-bulanan

DIUNDANG - Persibo Bojonegoro yang dikeluarkan kembali dari keanggotaan PSSI diundang Tim Transisi Kemenpora sebagai peserta Piala Kemerdekaan. (bola.com/Robby Firly)

Persibo Bojonegoro adalah wakil terburuk Indonesia di Piala AFC. Melenggang ke turnamen kasta kedua antarklub di Asia sebagai juara Piala Indonesia 2012 pada 2013, tim berjulukan Laskar Angling Dharma itu hanya menjadi bulan-bulanan klub lain.

Persibo hanya mampu mengumpulkan satu poin dari enam pertandingan. Tanpa meraih kemenangan sekalipun, Laskar Angling Dharma kebobolan 34 gol.

Satu-satunya poin yang mampu diraih Persibo adalah ketika menahan imbang wakil Hong Kong, Sunray Cave JC Sun Hei 3-3 di Stadion Manahan, Solo. Sisanya, berakhir dengan kekalahan telak.

3 dari 5 halaman

Bali United dan PSM Terancam Tersingkir

Pemain PSM Makassar merayakan gol yang dicetak Ferdinan Sinaga ke gawang Shan United pada laga Piala AFC 2020 di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Rabu (26/2). PSM menang 3-1 atas Shan United. (Bola.com/Yoppy Renato)

Perjalanan wakil Indonesia di Piala AFC tahun ini begitu tertatih-tatih. Bali United, sang juara Liga 1 2019, masih terpuruk di dasar klasemen Grup G dengan tiga poin dari tiga pertandingan.

Bali United terancam gagal lolos dari babak penyisihan jika tidak mampu berbicara banyak di sisa pertandingan.

Tim berjulukan Serdadu Tridatu bisa saja mengulang hasil buruk di turnamen yang sama pada 2018. Ketika itu, Bali United gugur di babak penyisihan grup.

Setali tiga uang dengan Bali United, PSM juga masih di luar zona aman untuk melangkah ke babak semifinal Zona ASEAN. Saat ini, tim berjulukan Pasukan Ramang itu tertahan di peringkat ketiga dengan empat poin dari tiga laga.

Keikutsertaan PSM di Piala AFC adalah yang kedua kalinya secara beruntun. Pada edisi sebelumnya, laju Pasukan Ramang terhenti di semifinal Zona ASEAN.

4 dari 5 halaman

Data dan Fakta Musim 2009 Sampai 2013

Persipura Jayapura vs Warriors (afc.com)

2009:

PSMS Medan lolos ke-16 besar sebagai runner-up Grup F. Namun, gagal ke perempat final karena kalah 0-4 dari Chonburi FC.

2010:

Sriwijaya FC melenggang ke-16 besar sebagai juara Grup F, sedangkan Persiwa Wamena gagal lolos karena menempati dasar Grup G. Sriwijaya tak mampu menembus perempat final setelah kalah 1-4 dari Thai Port.

2011:

Sriwijaya FC dan Persipura Jayapura sama-sama lolos ke-16 besar. Laskar Wong Kito berstatus runner-up Grup F, adapun Tim Mutiara Hitam menghuni peringkat kedua Grup H.

Akan tetapi, Sriwijaya terhenti pada 16 besar karena kalah 0-3 dari Chonburi. Di sisi lain, Persipura berhasil menembus perempat final setelah menyingkirkan Song Lam Nghe An dengan skor 3-1.

Akan tetapi, Tim Mutiara Hitam tak mampu melewati hadangan klub Irak, Arbil. Persipura kalah agregat 1-3 dari Arbil dalam dua leg perempat final.

2012:

Arema FC menjadi satu-satunya wakil Indonesia di Piala AFC 2012. Arema mampu menembus 16 besar dengan status peringkat kedua Grup H. Namun, Tim Singo Edan takluk 0-2 dari Kitchee dan gagal lolos ke perempat final.

2013:

Semen Padang dan Persibo Bojonegoro mewakili Indonesia di Piala AFC 2013. Semen Padang tampil impresif dan lolos ke-16 besar sebagai pemuncak Grup E, sedangkan Persibo gagal menembus fase knock-out karena berada di dasar Grup F.

Tim Kabau Sirah sukses melenggang hingga ke perempat final berkat kemenangan 2-1 atas SHB Da Nang asal Vietnam. Sayangnya, langkah Semen Padang gagal berlanjut ke semifinal, setelah kalah agregat 1-2 dari klub India, East Bengal.

5 dari 5 halaman

Musim 2014 Sampai 2019

Striker Persija Jakarta, Silvio Escobar, menggiring bola saat melawan Becamex Binh Duong pada laga Piala AFC di SUGBK, Jakarta, Selasa (26/2). Kedua klub bermain imbang 0-0. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

2014:

Persipura Jayapura dan Arema sama-sama meraih hasil bagus di Piala AFC 2014. Persipura menembus 16 besar sebagai juara Grup E, dan Arema peringkat kedua Grup F.

Tim Mutiara Hitam berhasil melenggang hingga semifinal. Mereka menang 9-2 atas Yangon United pada 16 besar serta mengalahkan Al Kuwait dengan agregat 8-4. Namun, Persipura tak mampu melaju hingga ke final karena menyerah 10-2 dari Al-Qadsia.

Di sisi lain, Arema terhenti pada 16 besar. Tim Singo Edan kalah 0-2 dari Kitchee.

2015:

Persipura Jayapura dan Persib Bandung tampil gemilang pada fase grup Piala AFC 2015. Persipura lolos ke-16 besar sebagai juara Grup E tanpa menelan kekalahan. Di sisi lain, Persib melenggang ke fase knock-out dengan predikat pemuncak Grup H setelah meraih tiga kemenangan dan tiga hasil imbang.

Sayangnya, penampilan impresif pada fase grup tak berlanjut dalam laga 16 besar. Persipura dianggap kalah 0-3 dari Pahang, sesuai dengan Kode Disiplin AFC. Hasil tersebut terjadi karena pemain Pahang ditolak masuk ke Indonesia akibat masalah visa. Sementara itu, Persib kalah 0-2 dari Kitchee.

2016 dan 2017:

Indonesia tidak memiliki wakil karena tidak ada kompetisi akibat sanksi FIFA pada 2015-2016.

2018:

Bali United dan Persija Jakarta menorehkan hasil berbeda di Piala AFC 2018. Bali United terdampar di dasar Grup G, sedangkan Persija menembus semifinal zona ASEAN sebagai pemuncak Grup H. Tetapi, Tim Macan Kemayoran gagal lolos ke final zona ASEAN, akibat kalah agregat 6-3 dari Home United.

2019:

Pada Piala AFC 2019, giliran Persija Jakarta yang memiliki nasib berbeda dengan PSM Makassar. Persija gagal lolos ke fase selanjutnya karena berada di peringkat ketiga Grup G, adapun PSM berhasil meraih tiket ke semifinal zona ASEAN sebagai pemuncak Grup H. Namun, langkah Tim Juku Eja tak berlanjut ke final zona ASEAN karena kalah agresivitas gol tanda dari Becamex Binh Duong (agg 2-2).

Berita Terkait