Bola.com, Kediri - Perjalanan karier Aji Santoso unik dan menarik. Dia meniti profesi sebagai pelatih benar-benar dari bawah. Selama empat tahun, dia menjajal ilmunya di tim-tim kelompok umur dan usia muda.
Mulai Timnas Indonesia U17 (2005), Pra PON Jatim (2006), POMNAS Jatim (2007), PON Jatim (2008), dan POM ASEAN (2009). Selama rentang waktu tersebut, Aji Santoso hanya menangani klub Divisi I yakni Persiko Kota Baru (Kalsel/2006) dan Persekam Metro FC.
Aji memulai karier profesionalnya di Persik Kediri pada 2009. Yang menarik, pada awal jenjang pro ini, Aji dua kali sukses menyelamatkan tim asuhannya.
Dua prestasi itu diraih Aji Santoso pada musim sama, yakni 2008-2009. Aji juga sukses melanjutkan tugas yang ditinggalkan Arcan Iurie.
Pada musim 2008-2009, Persik menunjuk Arcan Iurie sebagai pelatih kepala. Saat itu nama arsitek asal Moldova itu sedang melejit usai menukangi dua klub besar, Persija dan Persib.
Namun di tengah perjalanan, Arcan Iurie mengundurkan diri dari Persik. Dia menolak restrukturisasi gaji. Manajemen Persik yang sedang mengalami kesulitan finansial terpaksa memotong gaji pelatih dan pemain.
Arcan Iurie dan Cristian Gonzales pilih menepi. Sebagai mantan juara 2003 dan 2006, posisi Persik di klasemen saat tak terlalu membanggakan. Arcan Iurie menyelesaikan 17 pertandingan dengan 8 kemenangan, 4 seri, dan 5 kali kekalahan.
Manajer Iwan Budianto pun memanggil Aji Santoso ke Kediri. Langkah Iwan ini sebuah perjudian, karena Aji masih minim pengalaman berkiprah di kasta tertinggi Indonesia.
Pelatih asal Kepanjen, Malang ini mampu membawa Persik bertengger di peringkat keempat di klasemen akhir.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Berjuang di Persebaya
Persaingan antara Arcan Iurie dan Aji Santoso berlanjut ke Persebaya. Pada musim ini, Persebaya masih berjuang di kasta kedua, Divisi Utama. Setelah lengser dari Persik, Arcan Iurie ditampung Persebaya yang saat itu ditinggalkan Freddi Muli.
Di tangan Arcan Iurie performa Bajul Ijo terus menurun. Aji Santoso yang tak memperpanjang kontraknya di Persik datang sebagai dewa penyelamat Persebaya.
Klub kebanggaan Bonekmania bisa itu diberi tiket laga play-off melawan PSMS untuk naik kasta ke ISL. Meski sukses mempromosikan Persebaya, musim 2010 Aji Santoso memilih melanjutkan petualangannya ke Persisam Samarinda.