Bola.com, Jakarta - Legenda bulutangkis Indonesia, Taufik Hidayat, mengungkapkan penyebab dirinya batal menjadi pembawa obor pada pembukaan Asian Games 2018. Taufik menyebut pembatalan itu terjadi karena dirinya berada di partai yang berbeda dengan panitia Asian Games.
Pada opening ceremony Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, 18 Agustus 2018, Susy Susanti dipercaya untuk membawa obor. Peraih medali emas Olimpiade 1992 itu menyalakan api kaldron tanda Asian Games resmi dibuka.
Sebelum Susy Susanti, Taufik Hidayat sempat disebut akan menjadi pembawa obor untuk menyalakan api kaldron Asian Games. Apalagi, Taufik ikut mengurus Asian Games, dan bertugas sebagai Wakil Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) periode 2016-2017.
Akan tetapi, peraih medali emas Asian Games 2002 dan 2006 pada nomor tunggal putra itu urung membawa obor pada acara pembukaan. Taufik menyebut faktor pandangan politik menjadi penyebabnya.
Seperti diketahui, Taufik Hidayat sempat terjun ke dunia politik dengan menjadi kader partai Demokrat. Sayangnya, dia gagal menjadi anggota legeslatif pada Pemilihan Umum 2019.
"Pembawa torch relay Asian Games 2018 itu Susy Susanti kan, itu gue gak punya jatah sama sekali untuk bawa obor itu, karena dulu gue beda warna (politik). Jadi segitunya olahraga dibawa ke politik. Kalau olahraga dibawa ke politik tidak akan pernah maju," kata Taufik Hidayat saat menjadi tamu podcast YouTube Deddy Corbuzier yang tayang Senin (11/5/2020).
"Dulu gue ada di baju sini dan yang mengurusi Asian Games ada di baju warna nya lain. Gue dua kali juara Asian Games, tetapi gue gak pernah bawa torch relay," lanjutnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Membawa Obor di Bandung
Taufik Hidayat sebenarnya mendapatkan kehormatan untuk membawa torch relay Asian Games 2018. Namun, dia membawa obor untuk menyalakan mini kaldron di kota Bandung pada 11 Agustus 2018.
"Ujungnya sih gue dapet, hanya lari 100 meter (bawa obor). Tetapi ekspektasi gue ini tuan rumah, maaf gue boleh sombong di sini. Olahragawan siapa sih di sini yang punya prestasi. Ini semua karena beda baju, tetapi kan ini olahraga bukan beda baju," ucap Taufik.