Bola.com, Jakarta - Wigan Athletic mengukir kisah manis pada Piala FA 2012-2013. Akan tetapi, nasibnya berakhir tragis karena pada musim yang sama terdegradasi dari Premier League.
Gengsi Piala FA mungkin kalah dari Premier League. Namun, kompetisi sepak bola paling tua di dunia itu punya tempat yang terhormat di kalangan tim asal Inggris. Piala FA tetap menjadi prioritas bagi klub-klub besar.
Bagi klub-klub divisi bawah Inggris, Piala FA punya arti penting. Sebab, pada turnamen inilah klub dari League One, kompetisi kasta ketiga, punya kesempatan bermain melawan tim elit Premier League.
Dan, Wigan Athletic, yang pada musim itu bermain di Premier League, membuat kejutan besar di Piala FA 2012-2013. Wigan Athletic sukses merayakan gelar juara usai meraih kemenangan dramatis atas Manchester City.
Sebelum membahas kiprah Wigan Athletic di Piala FA, mari sedikit mengenang skuad The Latics pada musim 2013/2014. Bertindak sebagai manajer, ada nama Roberto Martinez. Kini, Martinez tercatat sebagai pelatih timnas Belgia.
Wigan Athletic punya beberapa pemain top. Dari posisi penjaga gawang, ada nama Ali Al-Habsi dari Oman. Selain itu, ada juga Joel Robles yang tampil bergantian.
Wigan Athletic memulai kiprah di Piala FA dengan berjumpa Bournemouth, yang kala itu bermain di League One. Imbang 1-1 pada laga pertama, Wigan Athletic menang dengan skor 1-0 pada laga ulangan di markas Bournemouth.
Laga pertama berjalan sulit, tetapi tidak dengan laga-laga selanjutnya. Wigan Athletic terus berjumpa lawan mudah. Pada putaran keempat, Wigan menang 1-0 dari Macclesfield Town dan menang 4-1 lawan Huddersfield di putaran kelima.
Wigan kemudian berjumpa lawan sulit di babak perempat final, Everton. Laga digelar di Goodison Park. Namun, Wigan meraih hasil gemilang dengan menang 3-0. Wigan kemudian berjumpa Millwall di semifinal. Laga semifinal lain mempertemukan Chelsea lawan Manchester City.
Wigan melaju ke final usai menang 0-2 di Wembley. Gol dicetak Shaun Maloney dan Callum McManaman.
Video
Tumbangkan Manchester City pada Final
Wigan Athletic bukan unggulan pada laga final di Wembley, 11 Mei 2003. Manchester City jelas diunggulkan. Sebab, tim asuhan Roberto Mancini punya segala syarat untuk menjadi juara Piala FA.
Saat itu, Mancini punya duet Sergio Aguero dan Carlos Tevez di lini depan. Edin Dzeko sebagai pelapis. Lalu, ada Yaya Toure, David Silva, dan Samir Nasri di lini tengah. Vincen Kompany jadi andalan di lini belakang.
Namun, Wigan memberi kejutan besar. Di bawah tangan dingin Martinez, Wigan mampu membendung setiap serangan Man City. Situasi berbalik ketika Man City bermain 10 orang usai Pablo Zabaleta mendapat kartu merah pada menit ke-84.
Wigan mengambil inisiatif serangan di sisa waktu. Pada injury time, Wigan mendapat sepak pojok. Shaum Maloney melepas umpan yang ditanduk dengan sempurna pemain pengganti Ben Watson.
Wigan pun mencatat sejarah baru di Wembley Stadium. Ini adalah gelar juara Piala FA pertama, sejuah ini satu-satunya, untuk Wigan.
Akhir Tragis
Wigan memang berpesta di Wembley, tetapi musim 2012/2013 belum berakhir. Mereka masih harus berjuang di Premier League, bukan untuk gelar juara, tetapi untuk lolos dari jeratan zona degradasi.
Chairman Wigan, Dave Whelan, bahkan rela menukar trofi Piala FA dengan tiga poin di Premier League. Saat itu, Wigan berada di posisi ke-18 klasemen dan begitu dekat dengan degradasi.
"Saya sangat bangga (dengan keberhasilan Wigan juara Piala FA). Namun, sekarang, jika ada yang meminta saya piala itu untuk ditukar dengan kemenangan di kandang Arsenal, saya takkan menolak," tegas Whelan kepada Sky Sports.
"Penting bagi kami untuk bertahan di Premier League. Saya juga yakin banyak orang menilai kami pantas tetap berada di sini," katanya.
Wigan kemudian kalah dari Arsenal dengan skor 4-1 di Stadion Emirates, empat hari setelah juara Piala FA. Kekalahan itu memastikan Wigan gagal bertahan di Premier League.
"Terdegradasi sangat mengecewakan, tetapi inilah sesuatu yang harus diperbaiki. Kami akan bangkit kembali seperti yang selalu kami lakukan di Wigan Athletic," ucap Roberto Martinez.
Namun, Martinez urung menetapi janji tersebut. Sebab, pada musim 2013/2014, Martinez pindah ke Everton untuk menggantikan David Moyes yang menjadi manajer Manchester United.
Sumber: berbagai sumber
Disadur dari: Bola.net (Asad Arifin, published 13/5/2020)