Jacksen Tiago Mendadak Rajin Mengepel, Mencuci, Masak saat PSBB di Surabaya

oleh Ario Yosia diperbarui 24 Mei 2020, 05:14 WIB
Pelatih Barito Putera, Jacksen F. Tiago, bersama putra dan istri tercinta. (Bola.com/Dok. Pri)

Bola.com, Jakarta - Jacksen F. Tiago menceritakan aktivitasnya selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya. Pelatih Persipura Jayapura ini mengaku ada banyak kegiatan yang ia lakukan selama masa penerapan kebijakan untuk membatasi penyebaran virus corona ini.

"Ada banyak aktivitas yang saya lakukan. Yang utama tentu memimpin latihan virtual online tim Persipura Jayapura secara intens," kata Jacksen.

Advertisement

Sekadar informasi, Jacksen bareng istrinya, Nadira Bajamal dan kedua anaknya bermukim di Kota Pahlawan sejak menikah. Bukan sesuatu hal yang baru pelatih asal Brasil itu kerap berlibur singkat mengunjungi keluarga intinya saat melatih klub-klub luar Jawa, termasuk Persipura.

"Sekarang saya juga membantu istri dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Mulai dari mengepel, mencuci pakaian, memasak, dan banyak hal lainnya. Saya pun menghabiskan waktu dengan membaca buku," sambungnya.

Jacksen sendiri saat ini menjalani masa PSBB di Surabaya. Pelatih berusia 51 tahun ini berkumpul bersama keluarganya di Kota Pahlawan sejak kompetisi Shopee Liga 1 2020 dihentikan sementara akibat pandemi COVID-19.

Surabaya sudah menggelar PSBB sejak Selasa (28/04) lalu dan berakhir beberapa waktu lalu. Namun, akibat hasil PSBB ini masih belum sesuai yang diinginkan, masa PSBB diperpanjang. PSBB tahap kedua ini digelar mulai Selasa (12/05) dan akan usai pada Senin (25/05) mendatang.

Video

2 dari 2 halaman

Protokol Kesehatan yang Ketat

Nadirah Tiago, istri Jacksen Tiago saat liburan di Brasil bersama sang suami dan anak. (Bola.com/Dok. Pribadi)

Menurut Jacksen, kehidupan selama masa PSBB di Surabaya tak terlalu banyak berubah. Sejumlah supermarket dan restoran masih buka. Tentunya, sambung pelatih asal Brasil ini, diiringi dengan protokol kesehatan yang ketat.

"Tidak semua harus tutup. Ada juga yang tetap bisa beroperasi," tutur Jacksen.

"Supermarket langganan saya, dan beberapa supermarket lain, masih buka. Demikian pula kafe yang banyak dikunjungi pelanggan. Saat ini, tidak boleh nongkrong di sana. Semua harus dibawa pulang," sambungnya.

Lebih lanjut, Jacksen menilai bahwa penerapan PSBB tak akan drastis menutup semua sektor yang ada. Pasalnya, hal ini justru akan berdampak kurang bagus, terutama terhadap aspek perekonomian masyarakat.

"Sepertinya tidak akan sedrastis itu. Masih ada bisnis yang masih berjalan. Dan itu menurut saya realistis, karena banyak orang juga butuh bekerja di luar untuk bertahan hidup," ujar arsitek kelahiran 28 Mei 1968 tersebut.

 

Sumber asli: Bola.net

Disadur dari: Bola.net (Dendy Gandakusumah, Published 13/5/2020)