Bola.com, Jakarta Keith Jerome Kayamba Gumbs pernah menjadi satu di antara pemain asing papan atas di sepak bola Indonesia. Pemain serbabisa asal negara Saint Kitts and Nevis itu bermain untuk dua tim besar Sriwijaya FC dan Arema FC.
Setelah pensiun pada 2014, dia tinggal di Australia bersama istrinya. Secara geografis, tempat tinggalnya sekarang cukup dekat dengan Indonesia.
Sampai saat ini Keith Kayamba Gumbs mengaku masih merindukan sepak bola Indonesia. Maklum, masih banyak suporter Sriwijaya dan Arema yang berkirim salam lewat media sosial. Kayamba mengaku masih mengikuti perkembangan di Indonesia.
“Salam juga dari saya. Semoga Indonesia segera bebas dari virus corona dan sepak bola aktif seperti biasanya,” kata pemain yang pensiun di usia 42 tahun ini, Rabu (13/5/2020).
Kayamba punya lebih banyak kenangan dengan Sriwijaya. Dia bermain lima tahun dan meraih banyak gelar di sana. Mulai ISL 2008, Copa Indonesia 2008, dan 2008 hingga beberapa gelar pra musim lainnya. Dia juga pernah jadi pelatih fisik Sriwijaya FC pada musim 2016.
Sedangkan di Arema, pemain gempal itu hanya bermain satu musim. Waktu itu Arema membentuk tim bertabur bintang, Kayamba satu di antaranya. Sayang mereka tidak jadi juara di ISL. Prestasi yang pernah diraih adalah juara di Menpora Cup.
Jika disuruh memilih sekarang mendukung Sriwijaya atau Arema, dia tidak bisa memberikan jawaban. “Itu pertanyaan sulit. Dua-duanya saya pernah di sana,” tegasnya.
Sejauh ini, Kayamba menyapa penggemarnya lewat live di akun Instagram. Jumlah pengikutnya antara fans Sriwijaya FC dengan Arema sama banyaknya. Sehingga Keith Kayamba Gumbs merasa beruntung pernah membela dua tim tersebut.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Berharap Bisa Kembali ke Indonesia
Selama di Australia, Kayamba tidak berdiam diri. Dia memperdalam ilmu kepelatihannya dengan menangani tim muda klub Australia, Southern Ettalong United.
Dia bisa menularkan kemampuannya kepada pemain muda, seperti teknik dan fisik. Dua sisi tersebut yang jadi andalannya selama jadi pemain.
Nantinya, dia masih menyimpan hasrat untuk kembali melatih di Indonesia. “Suatu saat kalau semua sudah baik-baik tentu ingin kembali ke Indonesia. Tapi masih belum tahu kapan,” sambungnya.