Michael Owen, Kontroversi Kepindahan ke Manchester United, dan Tangisan akibat Fans Liverpool

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 14 Mei 2020, 07:30 WIB
Saat berkostum Liverpool, Michael Owen meraih penghargaan Ballon d'Or pada tahun 2001 karena penampilan impresifnya. (AFP/Adrian Dennis)

Bola.com, Liverpool - Michael Owen menyulut kontroversi ketika menerima pinangan Manchester United pindah dari Real Madrid ke Old Trafford. Manuver itu menyulut kemarahan fans Liverpool, klub tempat Owen menikmati fase keemasannya. 

Kekecewaan suporter Liverpool sangat bisa dimaklumi. Michael Owen sempat digadang-gadang menjadi legenda Liverpool. Ia tercatat menghabiskan 13 tahun di klub berjuluk The Reds itu. 

Advertisement

Michael Owen masuk akademi Liverpool saat masih berusia 12 tahun. Kariernya di Anfield gemilang, terbukti dengan raihan Ballon d'Or pada 2001.  

Selama memperkuat Liverpool, Michael Owen menyumbangkan 158 gol dalam 297 pertandingan. Dikombinasikan dengan empat gelar bergengsi, Owen dengan mudah memenangi hati para suporter. Fans Liverpool sangat memfavoritkannya. 

Pada 2004, Owen membuat kejutan dengan menerima pinangan Real Madrid. Saat itu, fans Liverpool kecewa, tapi masih tertahankan. Hanya semusim di Spanyol, Owen kembali ke Inggris untuk memperkuat Newcastle United selama empat tahun hingga 2009. 

Namun, hubungan baik Michael Owen dan suporter Liverpool benar-benar berakhir ketika setuju pindah ke Old Trafford pada 2009. Tindakan Owen bergabung ke Manchester United, yang notabene seteru berat Liverpool di Inggris, benar-benar tak termaafkan. 

 

 

2 dari 3 halaman

Bersemangat Hijrah ke Manchester United

Michael Owen merupakan salah satu pemain yang pernah berseragam Liverpool dan juga MU. Striker berkebangsaan Inggris itu memulai karier di Liverpool dan sempat membela Setan Merah pada periode 2009-2012. (AFP/Paul Ellis)

Pemain yang kini berusia 40 tahun itu dikabarkan menyesali kepindahan kontroversialnya ke Manchester United. Meski demikian, Owen berhasil meraih gelar Premier League bersama Red Devils pada 2011. Gelar itulah yang tak pernah bisa dicicipi Owen selama berkostum Liverpool. 

Saat dikonfirmasi tentang rumor penyesalannya gabung Setan Merah, Owen membantahnya. 

"Agen saya bisa dibilang berbicara hampir dengan setiap klub di planet ini untuk melihat siapa yang tertarik. Dan opsinya adalah Hull City, Everton, dan Manchester United," kata Michael Owen dalam perbincangan dengan Robbie Savage, seperti dilansir Daily Star, Rabu (13/5/2020). 

"Anda bisa membayangkan proses sulit yang saya hadapi. Pergi ke Everton dan dibenci, pergi ke Manchester United dan dibenci juga, atau pindah ke Hull. Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap Hull, mereka dekat ke dasar klasemen, dan saya tak merasa itu perpindahan yang layak." 

"Tidak mungkin saya akan duduk di sini untuk menenangkan orang-orang tertentu dan berkata 'oh tidak, saya seharusnya tidak melakukan ini'. Saya tak memercayai keberuntungan saya ketika Manchester United menghampiri."

"Saya berpikir sudah mengalami kemunduran sebagai pemain dan juara Inggris masih ingin merekrut saya. Saya sangat bersemangat ketika mereka menawari saya," imbuh Owen. 

 

3 dari 3 halaman

Menyesal Hijrah ke Real Madrid

Michael Owen - Pemain yang meraih Ballon d’Or 2001 saat berseragam Liverpool ini memutuskan untuk bergabung dengan Real Madrid pada 2004. Namun keputusannya menjadi petaka, Owen kerap berada di bangku cadangan dan diperparah sering cedera selama di Real Madrid. (AFP/Pornchai Kittiwongsakul)

Owen mengaku sangat antusias dan bersemangat bermain di Real Madrid, meski hanya berlangsung singkat. Namun, ia menyadari statusnya sebagai favorit Liverpool sudah rusak ketika kembali ke Inggris bersama Newcastle United. 

"Rasanya menyakitkan kembali ke Anfield dan mendengar ejekan ketika saya di membela Newcastle," kenang Owen. 

"Saya menangis di lounge untuk pemain dan berharap tak ada yang melihat. Saya seperti mengalami siksaan panjang. Rasanya seperti berpisah dengan istri. Saya hanya bisa menyesal ketika berkata ya kepada Real Madrid." 

"Saya masih mencintai Liverpool. Tapi, rasanya berbeda dengan kamu (Jamie Carragher, legenda Liverpool), kamu masih di klub yang kamu cintai."  

Sumber: Daily Star 

Berita Terkait