Gelandang Persebaya Mainkan Cabor Langka dan Nikmati Kuliner Khas Arab

oleh Aditya Wany diperbarui 14 Mei 2020, 14:15 WIB
Mahmoud Eid (Sumber: Instagram/mahheeid)

Bola.com, Jakarta - Gelandang Persebaya Surabaya, Mahmoud Eid, memiliki banyak agenda untuk mengusir kebosanan di tengah pandemi COVID-19. Satu di antaranya adalah memainkan cabang olahraga (cabor) yang kurang populer.

Mahmoud beberapa kali membagikan aktivitasnya di kota Nykoping, Swedia, lewat story di akun Instagram pribadi. Dia terlihat seperti memainkan tenis. “Bukan, ini bukan tenis,” ungkapnya saat menjawab pertanyaan Bola.com, Kamis (14/5/2020).

Advertisement

Pemain berusia 26 tahun itu menjelaskan bahwa cabor yang dimainkannya bernama padel. Cabor satu itu termasuk dalam kategori permainan raket. Sekilas, memang ada kemiripan dengan tenis lapangan.

Padel biasanya dimainkan dalam lapangan tertutup dengan luas lapangan sepertiga ukuran tenis. Perbedaan utama dengan tenis adalah pada dinding dan bola dapat dimainkan dengan cara yang sama seperti dalam permainan squash.

Selain itu, raket yang digunakan juga tidak terdiri dari tali yang disusun melintang dan vertikal. Cabor ini berasal dari Meksiko dan cukup populer di negara yang memiliki kebudayaan Spanyol, seperti Amerika Latin dan Karibia.

“Saya biasanya bermain padel dengan teman-teman, supaya bisa melakukan aktivitas saat tidak ada kegiatan lain. Sebenarnya saya lebih banyak di rumah, menonton film saat puasa,” imbuh pemain berdarah Palestina itu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Kuliner Khas Arab

Mahmoud Eid - Pemain asal Palestina keturunan Swedia ini bergabung dengan Persebaya pada 2020 setelah meninggalkan klub Liga Swedia, Kalmar FF. (Bola.com/Yoppy Renato)

Pandemi virus corona memaksa Mahmoud untuk lebih banyak mencari kegiatan untuk mengusir kebosanan. Bukan hanya padel, gelandang Persebaya itu memetik hikmah lain dengan keputusannya pulang ke kampung halaman di Nykoping.

Dia bisa berkumpul dengan keluarga besarnya yang merupakan imigran dari Palestina. Banyak budaya dan makanan khas Arab yang disantapnya selama Ramadhan. Satu di antaranya adalah molokhia.

Makanan satu ini merupakan khas negara-negara Timur Tengah. Molokhia merupakan sup yang berisi rebusan sayur dan daun molokhia. Molokhia banyak tumbuh di jazirah Arab dan kerap disebut sebagai bayam mesir.

Kurma yang merupakan buah anjuran konsumsi untuk berbuka puasa juga tidak ketinggalan. Lalu, ada pula sup lentil, lagi-lagi makanan khas Arab yang terbuat dari lentil, sejenis kacang-kacangan.

“Ada sup lentil dan kurma untuk berbuka. Lalu, saya juga punya makanan favorit khas Arab, namanya molokhia. Itu makanan kesukaan saya sejak masih kecil,” tutur pemain yang lahir dan besar di Swedia itu.